Alasan Zebra Tak Bisa Jadi Tunggangan Manusia

Dari kolonial hingga ilmuwan sudah mencoba menjinakkannya, tapi hasilnya selalu gagal. 


Dari kolonial hingga ilmuwan sudah mencoba menjinakkannya, tapi hasilnya selalu gagal.Ilustrasi dibuat oleh AI.


Ringkasan 

  • Meski mirip, zebra dan kuda berpisah dari nenek moyang yang sama sekitar 4–4,5 juta tahun lalu.
  • Sifat agresif dan refleks kabur zebra membuatnya sulit dijinakkan.
  • Upaya kolonial Belanda hingga ilmuwan modern gagal karena zebra kecil dan keras kepala.


KUDA berhasil dijinakkan sekitar 5.000 tahun lalu. Dengan kuda, manusia bisa menjelajahi daratan Eurasia, memperluas peradaban, dan menciptakan sistem transportasi yang revolusioner. 


Menurut hipotesis Kurgan, proses domestikasi itu bermula di wilayah Kazakhstan, tempat budaya Botai memelihara kuda sekitar 4.000 SM. 


Bukti berupa tulang kuda, lemak susu di tembikar, hingga bekas tali kekang di gigi kuda menguatkan teori ini. Namun, studi genetik terbaru di jurnal Nature (2024) menantang pandangan lama itu. 


Menurut William Taylor, ahli arkeologi dari University of Colorado Boulder, kuda peliharaan pertama, disebut garis DOM2, tidak berasal dari kuda Yamnaya seperti yang diduga. 


Dalam tulisannya di The Conversation, ia berpendapat domestikasi kuda justru terjadi sedikit lebih belakangan di wilayah sekitar Laut Hitam, tepat sebelum munculnya budaya kereta perang di milenium kedua SM.


Nah, zebra ternyata tak mengikuti jalan yang sama. Saat penjajah Belanda mencoba menaklukkan Afrika Selatan, mereka sempat berusaha menjinakkan zebra agar bisa ditunggangi dan menarik gerobak. 


Tapi percobaan itu gagal total. Zebra mudah panik, sering meronta, dan bahkan menendang keras hingga bisa mematahkan rahang singa


Carol Hall dari Nottingham Trent University menjelaskan bahwa zebra berevolusi di lingkungan dengan banyak predator besar seperti singa, cheetah, dan hyena


Itu membuatnya jadi hewan super waspada, cepat bereaksi, dan sulit percaya pada makhluk lain, termasuk manusia, terang Hal seperti dikutip dari The Conversation.


Berbeda dengan kuda Eurasia yang hidup di padang terbuka dengan ancaman relatif sedikit, zebra Afrika mengandalkan kewaspadaan ekstrem untuk bertahan hidup. 


Refleks “lari atau lawan” yang tinggi ini, ditambah sifat agresif, menjadikannya kandidat buruk untuk domestikasi.


Meskipun begitu, ada beberapa kisah unik. Walter Rothschild, seorang bangsawan Inggris di era Edwardian, pernah memamerkan kereta yang ditarik zebra di London


Bill Turner di Dorset juga pernah menunggang seekor zebra bertubuh besar. Tapi seperti dijelaskan situs Prime Stables, kasus-kasus itu hanyalah pengecualian dan bukan bukti bahwa zebra bisa dijinakkan secara massal.


Lagipula, secara fisik zebra lebih kecil daripada kuda modern, lebih mirip ukuran poni. Artinya, bahkan jika bisa dijinakkan, zebra tak cukup kuat untuk membawa manusia dewasa dalam jarak jauh atau mengangkut beban berat.


Jadi, meski terlihat gagah dengan belang khasnya, zebra bukanlah “kuda Afrika” yang bisa kita tunggangi. Alam telah membentuknya bukan sebagai sahabat manusia, melainkan simbol keindahan liar yang sulit dijinakkan.


Disadur dari IFL Science.

Post a Comment

أحدث أقدم