Lindungi Tempat Paling Berbahaya di Dunia, Robot Mata-Mata Tahan Nuklir Diluncurkan

Robot yang benar-benar tahan terhadap lingkungan ekstrem yang dikuasai radiasi dan medan elektromagnetik tinggi.


Lindungi Tempat Paling Berbahaya di Dunia, Robot Mata-Mata Tahan Nuklir Diluncurkan. Foto: Bounce Imaging
Foto: Bounce Imaging


Ringkasan:

  • Bounce Imaging memperkenalkan Recce360, kamera robotik tahan radiasi nuklir pertama di dunia untuk misi pengawasan situs senjata strategis.
  • Sistem ini tidak memancarkan sinyal apapun dan bekerja lewat kabel serat optik, membuatnya aman digunakan dekat senjata nuklir aktif.
  • Selain silo nuklir, teknologi ini juga cocok untuk keamanan fasilitas penting lain seperti bunker, instalasi industri, hingga pos militer.


JIKA kamu pikir robot mata-mata hanya ada di film-film spionase, tunggu sampai kenalan dengan Recce360 Deep Inspection Camera, kamera taktis supercanggih yang bisa mengintai di tempat paling berbahaya di dunia: silo senjata nuklir Amerika Serikat. 


Ini bukan robot biasa, tapi robot pertama yang benar-benar tahan terhadap lingkungan ekstrem yang dikuasai radiasi dan medan elektromagnetik tinggi.


Perangkat ini dikembangkan oleh Bounce Imaging, perusahaan teknologi asal AS, dan baru saja dipamerkan dalam acara SOF Week. 


Kamera ini dirancang untuk meningkatkan misi intelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR). Intinya, pengintaian dan pengawasan—tanpa menimbulkan risiko elektromagnetik yang bisa mengganggu sistem kendali nuklir.


Kenapa ini penting? Karena sistem pengintai biasa, seperti drone atau robot pengintai nirkabel, justru memancarkan sinyal yang bisa memicu gangguan di sistem sensitif. 


Nah, Recce360 ini justru bekerja lewat kabel serat optik yang terlapis pelindung baja dan lensa optik berperisai tembaga, membuatnya benar-benar “diam”—tidak memancarkan gelombang radio sedikit pun.


Robot ini lahir dari kebutuhan nyata setelah adanya laporan rahasia soal kerentanan fasilitas penyimpanan nuklir. 


Dalam kondisi ekstrem semacam itu, operator keamanan sering kali terpaksa masuk langsung ke dalam silo—berisiko dan makan waktu. Dengan kamera ini, mereka bisa mengintai dari kejauhan dengan aman.


Menurut CEO Bounce Imaging, Francisco Aguilar, sistem ISR sebelumnya tidak kompatibel dengan lingkungan nuklir karena risiko emisi. 


“Karena itu, mereka terpaksa masuk secara fisik ke area sensitif. Recce360 menyelesaikan masalah itu—bahkan lensanya pun dilindungi,” katanya.


Tapi jangan salah, teknologi ini tak hanya buat fasilitas nuklir. Kamera ini juga cocok untuk mengawasi bunker pemerintah, pabrik industri berprotokol RF (radio frequency), atau area yang memang butuh disiplin sinyal tinggi. 


Bahkan bisa masuk ke saluran bawah tanah atau ruang sempit yang tak bisa dijangkau manusia.


Sebagai pelengkap, Bounce Imaging juga memperkenalkan Thermal Camera Spike, kamera termal 360 derajat untuk keamanan perimeter dan pantauan pos militer. 


Kamera ini dikembangkan berdasarkan latihan militer AS, bisa dipasang cepat di kondisi operasi tempur, dan mampu memberikan “mata panas” di medan yang gelap atau berkabut.


Dua inovasi ini menunjukkan arah baru pengembangan alat ISR: lebih spesifik, lebih tersembunyi, dan sanggup beroperasi di lingkungan paling sensitif milik pertahanan modern. 


Dengan teknologi semacam ini, perang dingin digital jadi makin panas—tapi dengan gaya futuristik.***


Sumber: Interesting Engineering - World’s first nuclear-resistant spy robot debuts for protecting US missile silos.


Post a Comment

أحدث أقدم