Ilmuwan Singapura Berhasil Mengubah Hujan Jadi Listrik

Efek listrik statis ternyata bisa jadi sumber energi besar.


Efek listrik statis ternyata bisa jadi sumber energi besar.    Foto Ilustrasi: vecstock/Freepik
Foto Ilustrasi: vecstock/Freepik


Ringkasan:

  • Tetesan hujan bisa menghasilkan energi listrik jauh lebih besar dibanding air yang mengalir terus, berkat muatan listrik yang tercipta saat menyentuh tabung.
  • Sistem ini sederhana dan ramah lingkungan, cukup pakai tabung dan kabel—tanpa perlu turbin atau bendungan.
  • Potensinya besar untuk masa depan energi terbarukan, terutama di kota-kota yang sering hujan.


BUKAN sekadar khayalan, para peneliti dari National University of Singapore baru saja menemukan cara untuk mengubah tetesan air hujan jadi energi listrik.


Mereka melakukannya tanpa turbin, tanpa bendungan, tanpa peralatan rumit seperti di pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Yang mereka butuhkan cuma: tabung dan hujan.


Tetesan Air vs Aliran Deras


Biasanya, pembangkit tenaga air mengandalkan aliran air yang memutar turbin. Tapi ini butuh infrastruktur besar, dan kadang merusak lingkungan juga. 


Nah, hujan justru lebih “santai”. Ia datang dalam bentuk tetesan, satu per satu, dan justru itulah kuncinya.


Menurut insinyur Siowling Soh, energi dari satu tetesan air hujan bisa jauh lebih besar dibanding air yang mengalir terus menerus. Kok bisa? Karena muatan listrik yang tercipta dari tetesan air bertahan lebih lama dibanding aliran yang terus-menerus.


“Perangkatnya sederhana, tak perlu mesin-mesin besar,” tulis Soh dalam jurnal ACS Central Science. “Murah, ramah lingkungan, dan bisa dipasang di mana saja, termasuk di kota-kota besar.”


Gampang, tapi Brilian


Sistemnya pakai tabung makroskopik alias bukan tabung nano, tapi tabung biasa, ukurannya minimal beberapa milimeter. 


Air hujan menetes masuk ke dalam tabung dan membentuk “plug flow”, yaitu aliran tetesan yang terpisah-pisah oleh kantong udara. Ini menciptakan pemisahan muatan listrik antara ion hidrogen (+) dan ion oksigen (–) di dinding tabung.


Fenomena ini sama kayak listrik statis yang bikin kamu kesetrum ringan. Bedanya, Soh dan timnya bikin efek ini jadi sistematis dan produktif. Mereka sambungkan tabung dengan cangkir baja berisi air, dan kabel-kabel yang terhubung ke resistor dan sirkuit.


Hasilnya?


Energi listrik yang dihasilkan 100.000 kali lebih besar dibanding air yang mengalir terus-menerus! Dan kabar baiknya, karena sifat plug flow itu stabil, listrik yang dihasilkan juga konsisten dalam jangka panjang.


Potensi Besar


Bayangkan kalau sistem ini diterapkan secara massal. Satu eksperimen menunjukkan bahwa dalam 20 detik hujan, empat tabung saja bisa menyalakan 12 lampu LED. 


Dan itu masih versi kecil. Kalau diperbesar dan disambungkan ke sistem penyimpanan energi, bukan tidak mungkin kita bisa panen listrik tiap kali hujan turun.


“Yang penting,” kata Soh, “kombinasi efisiensi tinggi dan tabung skala makro memungkinkan kita memanen energi bersih langsung dari hujan.”


Jadi mungkin suatu hari nanti, saat hujan deras mengguyur kota, kamu malah bersyukur—karena atap rumahmu bukan cuma menampung air, tapi juga mengisi daya seluruh rumah.***


Sumber: Popular Mechanics – Scientists Turned Rain Into Electricity. It Could One Day Overhaul Our Power Grid.


Post a Comment

أحدث أقدم