'Danau Atom': Saksi Bisu Kelamnya Era Perang Dingin

Semipalatinsk di Kazakhstan tampaknya jadi tempat di dunia yang paling sering dibombardir nuklir.


Kawah dan lubang bor menghiasi bekas lokasi uji coba nuklir Uni Soviet Semipalatinsk di wilayah yang sekarang disebut Kazakhstan. Foto: Wikipedia
Kawah dan lubang bor menghiasi bekas lokasi uji coba nuklir Uni Soviet Semipalatinsk di wilayah yang sekarang disebut Kazakhstan. Foto: Wikipedia 


Ringkasan:

  • Semipalatinsk di Kazakhstan jadi tempat 456 uji coba nuklir Soviet, membentuk Danau Atom yang berbahaya hingga kini.
  • Warga sekitar terpapar radiasi, menyebabkan lonjakan kasus kanker, gangguan tiroid, dan cacat lahir.
  • Trauma psikologis akibat ketakutan efek radiasi masih membekas, menjadikan Semipalatinsk simbol bahaya nuklir dunia.


DI timur laut Kazakhstan, ada sebuah danau yang jadi saksi bisu dari kelamnya era Perang Dingin. Namanya Danau Chagan, tapi banyak yang mengenalnya dengan sebutan yang lebih mencolok: Danau Atom.


Danau ini terbentuk pada tahun 1965 akibat ledakan uji coba nuklir besar-besaran yang dilakukan Uni Soviet. Ledakan itu menciptakan kawah selebar 400 meter dan sedalam 100 meter—dan kemudian terisi air menjadi danau. 


Danau Chagan hanyalah satu dari ratusan bukti kehancuran nuklir di kawasan yang dulu dikenal sebagai Situs Uji Coba Nuklir Semipalatinsk, atau "The Polygon".


Ledakan pertama di situs ini terjadi pada 29 Agustus 1949, saat Uni Soviet meledakkan bom nuklir pertamanya, RDS-1, yang menandai awal Perang Dingin dan memulai balapan senjata nuklir dengan Amerika Serikat. 


Selama 40 tahun berikutnya, sebanyak 456 uji coba nuklir dilakukan di Semipalatinsk—116 di antaranya di udara terbuka dan 340 di bawah tanah.


Salah satu alasan tempat ini dipilih adalah karena letaknya yang terpencil dan mudah diisolasi dari publik. Namun, bukan berarti tempat ini kosong. 


Banyak desa berada di sekitar situs, dan kota Semey, hanya 150 kilometer jauhnya, dihuni lebih dari sejuta orang. 


Tragisnya, penduduk tidak pernah diberi peringatan soal bahaya radiasi. Akibatnya, mereka terpapar radiasi berbahaya melalui udara dan makanan yang tercemar.


Sejak akhir 1980-an, berbagai penelitian membuktikan betapa serius dampak kesehatan dari paparan ini. 


Warga di sekitar Semipalatinsk menghadapi peningkatan risiko penyakit kronis seperti kanker, gangguan tiroid, kelainan sistem imun, dan cacat lahir. 


Bahkan pada tahun 1958, dokter Soviet sudah melaporkan bahwa 22 persen orang yang diperiksa menunjukkan gejala penyakit radiasi kronis.


Selain dampak fisik, trauma psikologis juga menghantui generasi di sana. Banyak orang hidup dalam kecemasan soal dampak jangka panjang radiasi terhadap kesehatan mereka dan keturunan mereka.


Ledakan terakhir di Semipalatinsk terjadi pada 1989. Setelah bubarnya Uni Soviet dan Kazakhstan merdeka, situs ini resmi ditutup. 


Kini, Semipalatinsk menjadi simbol global tentang bahaya teknologi nuklir, sekaligus laboratorium hidup bagi ilmuwan yang ingin memahami bagaimana radiasi memengaruhi manusia dalam jangka panjang.***


Sumber: Artikel asli dari IFLScience - Semipalatinsk: The Most Nuked Place On The Planet


Post a Comment

أحدث أقدم