Sekelompok anjing liar di sekitar kawasan nuklir Chernobyl, Ukraina, baru-baru ini bikin geger internet karena warnanya berubah jadi biru.
Ringkasan
- Anjing-anjing Chernobyl adalah keturunan peliharaan yang ditinggalkan warga setelah bencana nuklir 1986.
- Ilmuwan memang menemukan perbedaan genetik pada anjing-anjing ini, tapi belum bisa dipastikan terkait radiasi.
- Anjing yang tampak biru kemungkinan hanya terkena pewarna kimia dari lingkungan sekitar, bukan hasil mutasi.
PADA 26 April 1986, reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl meledak. Tragedi itu menjadi salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah manusia.
Empat puluh tahun kemudian, kawasan yang dulu ditinggalkan itu berubah menjadi laboratorium hidup bagi para ilmuwan.
Dari kodok yang kulitnya makin gelap, burung layang-layang yang berekor bengkok, hingga serigala yang ternyata lebih tahan terhadap kanker. Semua menunjukkan bagaimana makhluk hidup berevolusi dalam lingkungan ekstrem.
Tapi bintang utama dari kawasan eksklusi Chernobyl adalah para anjing liar.
Menurut kelompok nirlaba Dogs of Chernobyl, sekitar 250 ekor anjing hidup di kompleks reaktor, dan 225 ekor lainnya berkeliaran di kota Chernobyl.
Itu adalah keturunan dari anjing-anjing peliharaan warga yang dulu dievakuasi dan tak pernah kembali. Organisasi ini bertugas menangkap, mensterilkan, dan memberi vaksin pada para anjing agar populasinya tetap terkendali.
Ilmuwan telah meneliti DNA mereka dan menemukan bahwa anjing-anjing Chernobyl memang punya perbedaan genetik dibanding populasi normal di luar zona radiasi.
Namun, studi tahun 2024 menyebut perbedaan itu bisa jadi hanya karena genetic drift, yaitu perubahan genetik alami dalam populasi yang terisolasi, bukan karena efek langsung radiasi.
Lalu muncul fenomena baru yang viral, ajing-anjing berwarna biru! Foto dan video mereka diunggah oleh organisasi Clean Futures Fund di Instagram.
Dalam keterangan mereka menulis, “Kami menemukan tiga anjing yang benar-benar biru. Warga bertanya-tanya kenapa. Kami juga belum tahu dan sedang mencoba menangkap mereka untuk diperiksa.”
Apakah ini bukti visual bahwa radiasi telah mengubah warna bulu anjing? Sayangnya, tidak seilmiah itu.
Setelah diselidiki, para relawan menduga anjing-anjing itu hanya berguling di bahan kimia yang mengandung pewarna biru, kemungkinan bocoran dari toilet portabel atau limbah industri di area terlarang itu.
Jadi bukan mutasi, hanya kebiasaan anjing yang suka bermain kotor. Meski demikian, keberadaan mereka tetap menarik perhatian dunia ilmiah.
Studi tentang anjing-anjing Chernobyl membantu ilmuwan memahami dampak jangka panjang radiasi terhadap mamalia besar, termasuk bagaimana sistem kekebalan dan gen bereaksi terhadap stres lingkungan ekstrem.
Pada akhirnya, kisah ini jadi pengingat lucu sekaligus mengharukan, bahkan di tengah zona nuklir yang mematikan, kehidupan terus mencari cara untuk bertahan.
Dan kadang, seperti kata pepatah, “anjing tetaplah anjing”, entah itu berwarna cokelat, putih, atau bahkan biru cerah.
Disadur dari Popular Mechanics.

إرسال تعليق