Alasan Kita Kadang Mencari Pengalaman yang Tidak Menyenangkan

Dorongan untuk memiliki kehidupan yang kaya secara psikologis, penuh pengalaman beragam dan mengubah cara pandang, dapat membuat seseorang dengan sadar memilih pengalaman yang tidak nyaman. 


Dorongan untuk memiliki kehidupan yang kaya secara psikologis, penuh pengalaman beragam dan mengubah cara pandang, dapat membuat seseorang dengan sadar memilih pengalaman yang tidak nyaman.Foto Ilustrasi: IgorKocka/Pixabay


Ringkasan

  • Studi menemukan hubungan antara pencarian “kehidupan kaya secara psikologis” dan pilihan terhadap pengalaman tidak menyenangkan.
  • Motivasi utama di balik fenomena ini adalah dorongan untuk pertumbuhan pribadi (self-growth).
  • Ketika kebutuhan akan pertumbuhan terpenuhi, keinginan untuk mencari pengalaman ekstrem cenderung berkurang.


KITA mungkin berpikir, manusia pada dasarnya diciptakan untuk mencari kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Namun, riset terbaru yang diterbitkan dalam Psychology & Marketing memutarbalikkan pandangan itu. 


Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 2.200 partisipan menunjukkan bahwa sebagian orang justru secara sadar memilih pengalaman tidak nyaman, seperti rumah hantu, makanan super asam, atau tantangan yang bikin frustrasi.


Alasannya, karena mereka ingin memiliki hidup yang lebih “kaya secara psikologis.”


Konsep “psychologically rich life” ini berbeda dari hidup yang bahagia (happy life) atau penuh makna (meaningful life). 


Hidup yang kaya secara psikologis ditandai dengan novelty (kebaruan), complexity (kerumitan), dan perspektif baru yang mengubah cara seseorang memahami dunia. 


Dengan kata lain, pengalaman yang tidak menyenangkan justru dapat menjadi bahan bakar bagi rasa ingin tahu dan pembelajaran batin.


Dalam salah satu eksperimen, para peneliti menunjukkan poster wahana rumah hantu kepada peserta, lalu menanyakan seberapa besar keinginan mereka untuk mencobanya. 


Mereka yang memiliki skor tinggi dalam pencarian “kehidupan kaya secara psikologis” ternyata jauh lebih tertarik untuk masuk ke rumah hantu itu — bahkan setelah dikontrol dengan faktor lain seperti pencarian sensasi atau kebutuhan makna hidup.


Eksperimen serupa dilakukan dengan makanan ekstrem: ayam dengan rasa super asam. Hasilnya sama — orang yang mencari “kekayaan psikologis” lebih rela mencicipinya. 


Bahkan ketika dihadapkan pada pilihan antara “taman damai” dan “labirin gelap yang membingungkan,” kelompok yang sama justru memilih labirin.


Peneliti kemudian mencoba memahami mengapa hal ini terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa dorongan untuk berkembang secara pribadi adalah kuncinya. 


Ketika seseorang merasa tertantang, mereka melihat kesempatan untuk memahami diri lebih dalam, memperluas wawasan, dan menantang batas kenyamanan mereka. 


Dalam konteks ini, ketidaknyamanan menjadi semacam “bahan bakar spiritual” bagi perkembangan mental.


Menariknya, ketika kebutuhan akan pertumbuhan ini telah terpenuhi — misalnya karena seseorang baru saja menjalani pengalaman yang mengubah hidup — keinginan untuk mencari pengalaman ekstrem cenderung menurun. 


Ini menunjukkan bahwa rasa ingin tumbuh bisa menjadi sumber motivasi yang fleksibel, bukan dorongan yang tanpa batas.


Temuan ini juga memberi sudut pandang baru terhadap budaya. 


Dalam budaya Timur, misalnya, ketidaknyamanan sering dianggap bagian dari proses menuju kebijaksanaan — seperti praktik meditasi yang menuntut disiplin ekstrem atau latihan fisik keras dalam tradisi seni bela diri


Di Barat, sebaliknya, pencarian pengalaman “intens” sering muncul dalam bentuk petualangan ekstrem atau seni eksperimental. 


Namun pada intinya, kedua bentuk ini berakar pada hal yang sama: kerinduan untuk memahami kehidupan dengan lebih dalam, bukan sekadar menikmati kenyamanan.


Para peneliti menegaskan bahwa hasil ini masih perlu diuji di dunia nyata, bukan hanya lewat skenario hipotetis. 


Namun satu hal jelas, ketidaknyamanan bukan selalu musuh kebahagiaan — ia bisa jadi pintu menuju kehidupan yang lebih kaya, berwarna, dan manusiawi.


Disadur dari PsyPost.


Post a Comment

أحدث أقدم