Para ilmuwan berhasil melakukan sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, memberi "tato mikro" ke tubuh tardigrade hidup.
Ringkasan:
- Tardigrade resmi jadi makhluk bertato mikro pertama di dunia, berkat teknik “ice lithography” yang aman untuk makhluk hidup.
- Teknologi ini memungkinkan pembuatan pola super kecil (hingga 72 nanometer) di permukaan makhluk hidup — dan potensinya luar biasa untuk dunia medis dan bioteknologi.
- Tato ini tidak merusak tardigrade, sebagian besar bisa hidup normal kembali setelah prosedur ekstrem.
KALAU kamu belum pernah dengar soal tardigrade, siap-siap terpukau. Makhluk mungil berkaki delapan ini, yang akrab dijuluki beruang air, cuma sepanjang setengah milimeter.
Kendati badannya sangat mungil, tardigrade terbukti bisa selamat dari hal-hal ekstrem yang bikin makhluk lain KO, mulai suhu beku, kelaparan, tekanan tinggi, radiasi, bahkan ruang angkasa.
Kini, para ilmuwan berhasil melakukan sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, memberi "tato mikro" ke tubuh tardigrade hidup.
Tujuannya bukan biar gaya, tapi untuk menguji teknologi baru dalam membuat perangkat mikroskopis yang ramah tubuh hidup. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nano Letters dari American Chemical Society.
Bukan sembarang tato
Ding Zhao, salah satu peneliti, bilang: "Teknologi ini bukan cuma buat menato tardigrade — kita bisa mengaplikasikannya juga ke makhluk hidup lain, bahkan bakteri."
Yang mereka gunakan adalah teknik bernama ice lithography, alias menggambar di lapisan es.
Jadi begini: makhluk hidup dilapisi es, lalu dipahat pakai sinar elektron. Saat es mencair, pola atau gambar yang dipahat tetap menempel di permukaannya.
Tentu, ini bukan eksperimen biasa. Para peneliti memulai dengan menidurkan si beruang air ke dalam kondisi kryptobiosis, semacam tidur super ekstrem di mana tubuhnya nyaris mati suri.
Setelah itu, mereka meletakkan satu tardigrade ke atas kertas karbon khusus, mendinginkannya hingga -143°C, dan melapisinya dengan anisole — senyawa organik yang baunya mirip adas manis.
Anisole yang membeku ini berfungsi sebagai pelindung sekaligus "kanvas tato".
Lalu sinar elektron diarahkan ke anisole. Hasilnya, anisole membentuk senyawa baru yang menempel di permukaan si tardigrade. Ketika suhu dinaikkan lagi dan anisole yang belum bereaksi menguap, tercetaklah pola mikroskopis di tubuh si beruang air.
Setelah semuanya selesai, tardigrade dibangunkan kembali — lengkap dengan tato baru di tubuh mungilnya.
Hasilnya cukup mengejutkan
Tim peneliti berhasil mencetak berbagai pola: mulai dari titik-titik, garis, kotak, hingga logo universitas — semuanya di skala sekecil 72 nanometer!
Hebatnya lagi, sekitar 40% tardigrade selamat dari proses ini dan terlihat baik-baik saja setelahnya, tanpa perubahan perilaku. Para ilmuwan yakin angka ini bisa meningkat dengan sedikit penyesuaian.
Menurut Gavin King — ilmuwan yang menciptakan teknik ice lithography tapi tak terlibat dalam studi ini — penemuan ini bisa jadi langkah pertama menuju generasi baru perangkat biomaterial dan sensor biologi yang sebelumnya cuma ada di fiksi ilmiah.
Zhao dan rekan-rekannya pun punya mimpi lebih besar, bayangkan cyborg mikroba, biosensor yang bisa dicetak langsung ke jaringan hidup, atau bahkan perangkat medis dalam skala nano.
Dan, semuanya bisa berawal dari makhluk mungil tahan banting bernama tardigrade ini.***
Sumber: American Chemical Society - Scientists have found a way to ‘tattoo’ tardigrades.
إرسال تعليق