Sebuah studi dari UCLA menemukan, perempuan yang bekerja mandiri (self-employed) cenderung memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah.
Ringkasan
- Perempuan yang bekerja mandiri punya risiko lebih rendah terhadap obesitas, kurang olahraga, dan tidur buruk.
- Studi ini menggunakan data biologis dan fisik, bukan hanya survei, sehingga hasilnya lebih akurat.
- Namun, pria kulit berwarna yang bekerja mandiri tidak mendapat manfaat kesehatan yang sama, kemungkinan karena tekanan bisnis yang lebih berat.
BERWIRAUSAHA atau bekerja mandiri bukan sekadar cari cuan, tapi juga bisa membuat jantung lebih sehat. Setidaknya hal tersebut berlaku bagi perempuan.
Demikian hasil studi yang dipimpin oleh Dr. Kimberly Narain dari UCLA dan dipublikasikan di BMC Public Health.
Peneliti menelusuri data dari 19.400 orang dewasa pekerja dari survei nasional NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey).
Fokus mereka adalah mencari hubungan antara jenis pekerjaan dengan faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan kesehatan mental.
Menariknya, studi ini tidak hanya mengandalkan survei atau pernyataan pribadi, tetapi memakai data biologis dan pengukuran tubuh langsung, yang jauh lebih kredibel untuk menilai kondisi kesehatan.
Hasilnya cukup jelas. Perempuan, terutama yang bekerja sendiri, menunjukkan profil kesehatan jantung yang lebih baik.
Perempuan kulit putih mengalami:
- Penurunan 7,4 poin persentase dalam tingkat obesitas
- Pnurunan 7,0 poin persentase dalam tingkat kurang olahraga
- Penurunan 9,4 poin persentase dalam durasi tidur yang buruk
Perempuan kulit berwarna:
- Penurunan 6,7 poin persentase dalam pola makan buruk
- Penurunan 7,3 poin persentase dalam kurang olahraga
- Penurunan 8,1 poin persentase dalam durasi tidur buruk
Bekerja sendiri mungkin memberi perempuan fleksibilitas untuk mengatur waktu, menghindari tekanan atasan, dan menyeimbangkan kehidupan rumah-tangga yang seringkali menjadi beban ganda.
Hal ini dinilai membantu mengurangi stres kronis yang menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan.
Pria kulit putih yang bekerja mandiri juga mendapat manfaat:
- Penurunan 6,5 poin persentase dalam pola makan buruk
- Penurunan 5,7 poin persentase dalam hipertensi
Namun, pria kulit berwarna yang bekerja mandiri justru tidak menunjukkan peningkatan kesehatan yang sama.
Ini bisa disebabkan oleh tantangan yang lebih besar, seperti modal terbatas, akses mentorship rendah, dan tingginya risiko kegagalan bisnis.
Mereka mungkin menjalani usaha bukan karena pilihan bebas, tapi karena kehilangan pekerjaan atau kurangnya peluang lain—yang secara psikologis berdampak berbeda.
Perlu dicatat bahwa ini adalah studi cross-sectional, artinya hanya mencatat hubungan pada satu titik waktu.
Jadi, belum bisa dipastikan apakah bekerja mandiri menyebabkan kesehatan jantung lebih baik, atau apakah orang yang lebih sehat cenderung memilih bekerja mandiri.
Namun, hasil ini tetap menunjukkan bahwa lingkungan kerja berperan besar dalam kesehatan tubuh, dan penting untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih sehat, adil, dan fleksibel bagi semua orang.
Sumber: EurekAlert - Self-employed women may be at significantly lower heart attack risk
Posting Komentar