Olahraga Bareng Bisa Bikin Hubungan Ayah dan Anak Perempuannya kian Erat

Peran ayah seiring waktu kian berubah. 'Ayah ideal' tak lagi sama seperti puluhan tahun silam. 


Peran ayah seiring waktu kian berubah. 'Ayah ideal' tak lagi sama seperti puluhan tahun silam.     Foto Ilustrasi: FreepikFoto Ilustrasi: Freepik


Ringkasan: 

  • Penelitian dari Universitas Essex menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat memperkuat hubungan antara ayah dan anak perempuan. 
  • Olahraga dapat membantu ayah dan anak perempuan untuk terhubung secara emosional dan membangun hubungan yang lebih kuat.
  • Penelitian ini juga menunjukkan bahwa peran ayah dalam keluarga telah berubah seiring waktu. 


ngarahNyaho - Sebuah studi dari University of Essex mengungkapkan, olahraga dapat mendekatkan ayah dan anak perempuan. Berenang, bersepeda, atau permainan tangkap bola bukan sekadar olahraga, melainkan jembatan.


Dr. John Day dari University of Essex yang mewawancarai 14 wanita yang lahir antara tahun 1950 dan 1994, mengungkap bagaimana hubungan ayah-anak perempuan berkembang selama beberapa dekade. 


Temuannya menyoroti bagaimana gerakan bersama meningkatkan hubungan emosional.


“Penelitian saya menunjukkan bahwa anak perempuan selalu mencari cara untuk lebih dekat dengan ayah mereka,” kata Dr. Day, seorang pakar di School of Health and Social Care.


“Dari sudut pandang seorang ayah, aktivitas fisik dapat sekaligus berfungsi sebagai metode untuk menegakkan identitas maskulin sambil melakukan pengasuhan, sehingga mereka merasa jauh lebih nyaman dalam lingkungan ini.”


Apa yang bisa diambil? Para ayah tidak hanya menemukan cara baru untuk menjalin ikatan dengan anak perempuan mereka – mereka juga melangkah ke dalam peran yang mungkin tidak mereka ketahui sebelumnya.


Pergeseran peran


Setiap generasi menceritakan kisah yang berbeda. Perempuan yang lahir pada tahun 1950-an menggambarkan ayah mereka sebagai penyedia, hadir tetapi tidak selalu terlibat. 


Mereka bekerja keras dan memastikan stabilitas keuangan, tetapi kedekatan emosional jarang terjadi. Kasih sayang seorang ayah sering kali tersirat daripada diucapkan.


Maju cepat ke anak perempuan yang dibesarkan pada tahun 1980-an dan 1990-an, dan narasinya pun berubah. Masyarakat mulai menerima gagasan bahwa ayah bisa menjadi lebih dari sekadar figur di belakang layar.


Mereka dapat berpartisipasi, terhubung, dan terlibat pada level yang lebih dalam. 


Banyak dari wanita ini mengingat momen-momen bermakna bersama ayah mereka – joging pagi, bersepeda di akhir pekan, atau sekadar melempar bola ke sana kemari.


Ini bukan sekadar kenangan masa kecil. Ini adalah fondasi kepercayaan, kenyamanan, dan pengertian.


Kedekatan emosional


Olahraga melakukan sesuatu yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata saja. Olahraga menghilangkan tekanan, memungkinkan percakapan mengalir secara alami. 


Berjalan berdampingan berarti tidak ada kontak mata yang dipaksakan – hanya ruang terbuka bagi pikiran untuk muncul, tanpa gangguan.


Berenang bersama berarti bergerak dengan ritme yang sama, menemukan sinkronisasi yang tak terucapkan. Bahkan bersepeda, dengan semburan usaha yang tak tertahankan, menciptakan pengalaman bersama yang bertahan lama.


Namun, tidak semua anak perempuan menyukai kompetisi. 


Beberapa wanita dalam penelitian ini mengakui bahwa ketika ayah mereka mengubah aktivitas santai menjadi tantangan, mereka menjauh. Hubungan itu ada dalam kebersamaan, bukan papan skor.


Peran masyarakat 


Para ayah tidak berubah begitu saja. Masyarakat pun berubah bersama mereka. Ayah masa kini tidak hanya diharapkan untuk menafkahi; ia diharapkan untuk hadir – secara emosional, mental, dan fisik.


Di Inggris, kampanye kesehatan masyarakat mendorong aktivitas fisik, bukan hanya sebagai sarana untuk tetap bugar, tetapi sebagai gaya hidup – sebuah nilai yang harus diwariskan.


Para ayah masa kini tidak hanya hadir untuk putra dan putri mereka. Mereka terlibat, berpartisipasi, dan berupaya untuk menjadi bagian dari kehidupan putri mereka dengan cara-cara yang sering tidak dilakukan oleh generasi sebelumnya.


Melangkah bersama


Studi ini memperjelas satu hal: gerakan memperkuat ikatan antara ayah dan anak perempuan. Dan seiring dengan terus berkembangnya peran ayah, aktivitas fisik kemungkinan akan tetap menjadi landasan hubungan ini.


Keindahannya adalah tidak ada cara yang salah untuk melakukannya. Joging sebelum makan malam, mendaki di akhir pekan, atau berjalan santai di jalanan kota – semuanya tentang kehadiran.


Ayah yang meluangkan waktu untuk bergerak bersama anak perempuan mereka tidak hanya membantu mereka tetap aktif. 


Mereka menciptakan ruang di mana kata-kata lebih mudah diucapkan, emosi terasa lebih aman, dan cinta diungkapkan dalam bahasa yang lebih tua dari kata-kata.


Studi Dr. Day itu dipublikasikan dalam jurnal Families, Relationships and Societies. |Sumber: Earth


Post a Comment

أحدث أقدم