Satelit Mata-mata AS Ungkap Medan Perang al-Qadisiyyah di Abad ke-7

Lokasi situs Pertempuran al-Qadisiyyah, salah satu momen penting dalam sejarah kaum muslimin, berhasil diidentifikasi.


Kemungkinan lokasi pertempuran al-Qadisiyyah. (Bing imagery © 2024 Microsoft/W.M Deadman)
Kemungkinan lokasi pertempuran al-Qadisiyyah. (Bing imagery/W.M Deadman)


ngarahNyaho - Citra satelit mata-mata AS dari tahun 1970an mengungkapkan lokasi pasti dari pertempuran menentukan di abad ketujuh yang menandai penyebaran Islam ke seluruh dunia.


Dalam Pertempuran al-Qadisiyyah, pasukan muslim yang kalah dari sisi jumlah berhasil menang dari Kekaisaran Sasaniyah. Selain jumlah prajurit yang berkali-kali lipat lebih banyak, pasukan Sasaniyah juga menggunakan gajah.


Kemenangan atas kekuatan dominan di wilayah yang sekarang disebut Irak barat daya itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah kaum muslimin. 


Nah, area pertempuran tersebut kini telah diidentifikasi dan disurvei dalam sebuah studi baru yang baru saja diterbitkan di jurnal Antiquity.


Tim peneliti dari Irak-Inggris awalnya berusaha memetakan rute ziarah Haji sebagai situs Warisan Dunia. 


Dengan menggunakan citra satelit mata-mata dari tahun 1970an, para peneliti berpikir mungkin dapat menemukan medan pertempuran epik dengan konotasi mitis di Dunia Arab.


Catatan sejarah sebagai panduan yang memberikan informasi memang cukup rinci tentang keberadaan dan lokasinya, namun “kesesuaian antara referensi tekstual dan gambar sebenarnya” dari tahun 1970-an merupakan hal yang “luar biasa” bagi para penulis penelitian.


Sekitar 20 mil selatan rute ziarah, mereka mengidentifikasi, menggunakan Google Earth dan Bing Maps, fitur dinding ganda sepanjang 6,2 mil. Itu mereka yakini menandai sebuah kanal, benteng persegi, dan pemukiman besar dengan sistem benteng linier.


Selanjutnya, peneliti memperoleh dan memeriksa citra Satelit Hexagon KH9 beresolusi tinggi dari tahun 1973, karena gambar yang diambil selama Perang Dingin sangat berguna bagi para arkeolog yang bekerja di Timur Tengah, kata peneliti utama kepada AP News.


Dalam penelitian yang dipublikasikan di Antiquity, penulis penelitian menjelaskan bahwa catatan menunjukkan garis pertempuran Sasaniyah dan Muslim di sepanjang tepi sungai/sungai “di tembok Qudays” dengan parit/kanal di belakangnya.


Kemungkinan besar itu mengacu pada benteng di ujung barat tembok, yang menampilkan menara berbentuk sudut bundar. 


Jenderal dari pasukan muslim mungkin mengarahkan pasukan dari sini, jadi pertempuran mungkin terjadi antara benteng persegi di sisi timur dengan parit besar yang sejajar dengan tepi dataran banjir.


Parit ini panjangnya hampir 5 mil dan lebarnya lebih dari 32 kaki, dengan benteng di sisi timur laut. Sisa-sisa kedua menara pengawas bahkan terlihat di sepanjang parit. Pemukiman itu akan berlokasi di pusat.


Setelah survei arkeologi, peneliti yakin bahwa lokasi salah satu pertempuran terpenting dalam sejarah justru terjadi antara parit dan saluran paleo.


Para peneliti sekarang berencana untuk melakukan survei lapangan secara rinci di wilayah al-Qadisiyyah dan menggunakan penginderaan jauh yang lebih luas serta analisis geospasial untuk menyelidiki lanskap lebih lanjut. |


Sumber: Interesting Engineering


Post a Comment

أحدث أقدم