Tabir Misteri Bau Bangkai Bunga Asal Indonesia Tersingkap

Proses kimiawi aroma busuk menyengat saat Bunga Bangkai mekar telah lama membingungkan para ahli. Tabir tersebut kini mulai tersingkap.   


Ilustrasi bunga bangkai saat mekar. (Foto: Freepik)
Ilustrasi bunga bangkai saat mekar. (Foto: Freepik)


ngarahNyaho - Titan arum dapat hidup selama beberapa dekade dan tumbuh setinggi lebih dari 3,5 meter. Namun, tanaman dari Indonesia ini paling terkenal karena aroma mematikan yang dikeluarkannya saat mekar. 


Meskipun aroma bsu dari Titan Arum tidak dapat disangkal oleh siapa pun yang berdiri di dekatnya, para ahli telah lama bingung bagaimana cara kimiawi menghasilkan bau tersebut. 


Namun misteri molekuler kini dilaporkan terpecahkan berkat penelitian baru dari tim di Dartmouth. Penelitian tersebut dipublikasikan di PNAS Nexus pada 4 November lalu. 


Tumbuhan yang kerap dijuluki Bunga Bangkai tersebut tidak berbunga setiap tahun, melainkan mengalami siklus mekar pendek setiap lima hingga tujuh tahun sekali. 


Hanya dalam beberapa hari, lapisan kelopak berwarna merah tua berjumbai terbuka di pangkal batang tengah tanaman yang besar. 


Bunga bangkai juga secara teknis tidak tunggal, melainkan berisi beberapa bunga kecil di dalam tangkainya, yang juga dikenal sebagai spadix. 


Setelah terkena penyerbuk potensial, batang titan arum kemudian mulai memanas hingga 20 derajat Fahrenheit lebih tinggi dari suhu lingkungan di sekitarnya dalam proses yang disebut termogenesis. 


Bagian tengah tanaman Titan arum atau bunga bangkai memanas hingga sekitar 20 derajat Fahrenheit di atas suhu sekitar saat bunga mekar. (Foto: Eric Schaller/Dartmouth)Bagian tengah tanaman Titan arum atau bunga bangkai memanas hingga sekitar 20 derajat Fahrenheit di atas suhu sekitar saat bunga mekar. (Foto: Eric Schaller/Dartmouth)


Baru setelah itu bunga bangkai mulai mengeluarkan bahan kimia belerang yang dimaksudkan untuk menarik lalat dan serangga lainnya.


Termogenesis umum terjadi pada hewan berkat pelepasan protein, yang menghalangi penyimpanan energi kimia untuk diubah menjadi panas. Namun proses itu sangat jarang terjadi pada tumbuhan.


Para ahli botani tidak tahu apa yang terjadi pada bunga bangkai itu. 


Nah, Titan arum berumur 21 tahun milik Dartmouth, yang dijuluki Morphy, terakhir mekar pada tahun 2016 dan 2022. 


Kedua kali tersebut, para peneliti yang dipimpin oleh profesor ilmu biologi G. Eric Schaller mengumpulkan sampel jaringan dan daun yang kemudian mereka gunakan untuk analisis urutan RNA.


“Ini membantu kita melihat gen apa yang diekspresikan dan melihat gen mana yang aktif secara spesifik ketika usus buntu memanas dan mengeluarkan bau,” jelasnya dalam laman Dartmouth.


Schaller dan kolaborator kemudian mengidentifikasi apa yang memicu termogenesis bunga bangkai, serta penyebab kimia spesifik di balik baunya. 


Analisis RNA mendeteksi keberadaan enzim yang disebut oksidase alternatif yang jumlahnya bertambah selama masa berbunga Morphy, serta gen yang diperlukan dalam metabolisme dan pengangkutan belerang.


Dengan bantuan peneliti di University of Missouri, tim kemudian menggunakan spektrometri massa untuk mengukur kandungan asam amino bunga bangkai. 


Secara khusus, para peneliti mencatat tingginya kadar metionin yang mendasari senyawa yang menyebabkan bau busuk. 


Meskipun hal ini sebelumnya telah diprediksi oleh tim Schaller, mereka juga menemukan enzim aktif yang membuat putresin—senyawa yang ditemukan dalam bau yang dikeluarkan oleh hewan yang membusuk.


Secara keseluruhan, penemuan ini mungkin tidak banyak membantu mengurangi bau busuk bunga bangkai, namun setidaknya para ahli kini dapat menunjukkan dengan tepat bagaimana titan arum menghasilkan aroma yang sangat tidak sedap. 


Ke depan, Schaller berharap dapat mempelajari apa yang memulai siklus mekarnya bunga bangkai, serta apakah beberapa tanaman menyelaraskan jadwalnya untuk meningkatkan peluang penyerbukan. | 


Sumber: PopSci


Post a Comment

أحدث أقدم