Sebuah perusahaan teknologi fusi bernama Marathon Fusion mengeklaim bahwa reaktor tokamak milik mereka bisa mengubah merkuri menjadi emas, secara harfiah.
Ringkasan
- Reaktor tokamak milik Marathon Fusion diklaim bisa mengubah isotop merkuri menjadi emas-197 sebagai produk sampingan.
- Proses ini terjadi bersamaan dengan pembangkitan energi bersih, menggunakan neutron dari reaksi fusi.
- Jika dikomersialisasi, produksi lima ton emas per tahun bisa bernilai lebih dari setengah miliar dolar AS.
SEJAK zaman Yunani kuno, para alkemis bermimpi menciptakan "batu filsuf" yang bisa mengubah logam biasa seperti timah atau merkuri menjadi emas. Hingga kini, semua itu dianggap sebatas dongeng.
Namun, tidak bagi Marathon Fusion. Lewat teknologi reaktor fusi tokamak, perusahaan ini menyatakan bahwa mereka tak cuma memproduksi energi bersih, tapi juga emas dalam jumlah fantastis.
Bagaimana caranya? Konsep dasarnya mirip dengan metode yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar fusi tritium.
Biasanya, bagian dalam reaktor dilapisi dengan litium. Saat litium menyerap neutron cepat dari reaksi fusi, ia berubah menjadi partikel alfa dan atom tritium.
Tapi kalau diganti dengan isotop merkuri-198 (yang cukup umum), neutron cepat akan mengubahnya jadi merkuri-197 yang tidak stabil.
Selanjutnya, merkuri-197 akan meluruh melalui peluruhan elektron dan menghasilkan emas-197 yang stabil. Voila!
Dalam makalah pracetak yang belum ditinjau (peer-reviewed), ilmuwan Marathon menyarankan penggunaan merkuri yang telah diperkaya hingga 90% isotop yang diinginkan agar reaksi berlangsung optimal.
Setelah "dimasak" dalam reaktor, campuran logam tersebut bisa diproses secara kimia untuk memisahkan emasnya. Karena emas termasuk logam mulia yang inert (tidak mudah bereaksi), pemisahannya pun tergolong sederhana.
Dari sisi ekonomi, ini jelas menggiurkan. Dengan harga emas saat ini sekitar US $3.388,50 per ons troy, maka lima ton emas setara dengan US $544 juta.
Angka itu cukup untuk menutupi banyak biaya operasional reaktor dan mungkin masih cukup sisa buat minum sampanye mahal.
Namun tentu saja, ini masih berada dalam tahap awal. Selain belum melalui tinjauan ilmiah menyeluruh, penerapan praktis dan skalabilitasnya juga masih perlu dibuktikan.
Ada juga pertimbangan keamanan dan lingkungan, terutama jika merkuri digunakan dalam jumlah besar.
Meski begitu, potensi dari teknologi ini tak bisa dianggap remeh. Kalau terbukti efektif dan aman, bukan cuma energi bersih yang akan kita dapat—tapi juga logam mulia dari logam biasa.
Siapa sangka, sains modern bisa hampir menghidupkan kembali mimpi para alkemis kuno.
Disadur dari New Atlas.
Posting Komentar