Teleskop Rubin 'Tangkap' Komet Antarbintang Langka

 Penemuan ini menandai momen penting dalam dunia astronomi karena 3I/ATLAS adalah objek antarbintang ketiga yang pernah ditemukan umat manusia.


Penemuan ini menandai momen penting dalam dunia astronomi karena 3I/ATLAS adalah objek antarbintang ketiga yang pernah ditemukan umat manusia.Ilustrasi dibuat oleh AI. 


Ringkasan


KISAHNYA berawal dari serangkaian pengamatan yang tampak biasa pada fase uji coba Vera C. Rubin Observatory, teleskop besar yang dibangun di pegunungan Andes, Chile


Tanpa disangka, teleskop dengan kamera digital terbesar di dunia ini (3,2 gigapiksel, sebesar mobil kecil!) menangkap gambar objek asing yang belum teridentifikasi. 


Baru setelah 10 hari kemudian, komet tersebut diumumkan secara resmi sebagai pengunjung dari luar tata surya.


Rubin Observatory, yang dikelola oleh National Science Foundation (NSF) dan Departemen Energi AS (DOE), memang dirancang untuk misi besar, mengamati jutaan bintang dan galaksi dengan detail luar biasa. 


Dalam waktu hanya 10 jam pengamatan pertamanya, Rubin berhasil merekam supernova, galaksi jauh, hingga (secara tak sengaja) komet antarbintang 3I/ATLAS.


Komet ini kemudian diamati oleh sistem pemantauan ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) dari 25 Juni hingga 1 Juli. 


Lalu, pada 2 Juli 2025, komet tersebut dikonfirmasi sebagai objek antarbintang ketiga oleh Minor Planet Center milik International Astronomical Union, setelah ‘Oumuamua (2017) dan 2I/Borisov (2019).


Keistimewaan 3I/ATLAS bukan cuma asal-usulnya yang jauh, tetapi juga umurnya yang luar biasa tua. Berdasarkan estimasi awal, komet ini berusia sekitar 6,6 miliar tahun, lebih tua 2 miliar tahun dari tata surya kita. 


Lebih menarik lagi, komet ini melesat dengan kecepatan luar biasa, yaitu 60 kilometer per detik atau sekitar 216.000 km/jam!


Gambar-gambar awal dari Rubin memberikan detail penting. Komet ini memiliki coma, yaitu awan gas dan debu yang mengelilingi inti esnya, ciri khas dari komet aktif. 


Dari total 49 gambar yang diambil, 19 di antaranya fokus dan digunakan untuk mengkonfirmasi perilaku komet ini. Sisanya tidak digunakan karena diambil saat proses penyelarasan teleskop.


Namun, momen pengamatan Rubin terhadap komet ini tak akan berlangsung lama. 


Pada 22 Agustus, 3I/ATLAS akan berpindah dari bidang pandang Rubin. Sampai saat itu, tim astronomi masih berusaha menangkap dan menganalisis setiap jejak komet yang sempat tertangkap kamera Rubin.


Penemuan ini membuktikan bahwa teleskop generasi baru seperti Rubin Observatory membuka peluang besar bagi kita untuk memahami benda langit langka dan mempelajari asal-usul alam semesta dari jejak-jejak pengunjung antarbintang yang melintas sesekali saja.


Disadur dari Gizmodo. 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama