Lima penanda biologis atau biomarker protein yang sama muncul di empat penyakit neurodegeneratif utama—Alzheimer, Parkinson, demensia frontotemporal, dan ALS.
Ringkasan
- Lima biomarker ditemukan bersama di empat penyakit neurodegeneratif besar.
- Temuan ini muncul dari analisis 250 juta data plasma dari 23 kelompok riset dunia.
- Meskipun belum terbukti sebagai penyebab, biomarker ini bisa menjadi arah baru terapi.
PARA ilmuwan dari Global Neurodegeneration Proteomics Consortium (GNPC) menemukan satu petunjuk penting dalam riset penyakit otak.
Lima penanda biologis atau biomarker protein yang sama muncul di empat penyakit neurodegeneratif utama, yakni Alzheimer, Parkinson, demensia frontotemporal, dan ALS.
Dalam proyek penelitian yang melibatkan 18.645 partisipan dan lebih dari 31 ribu sampel darah, serum, dan cairan otak, GNPC mengumpulkan data dari seluruh dunia untuk menemukan pola biomarker yang konsisten.
Fokus utama mereka adalah varian genetik APOE ε4—dikenal meningkatkan risiko Alzheimer—namun mereka menemukan sesuatu yang jauh lebih luas.
Mereka menemukan panel lima protein: SPC25, NEFL, S100A13, TBCA, dan LRRN1. Kelimanya hadir secara konsisten dalam sampel pasien pembawa APOE ε4 dari keempat penyakit neurodegeneratif.
Hebatnya, keberadaan kelima protein ini mampu memprediksi status APOE ε4 dengan tingkat akurasi luar biasa (AUC 0,90–0,96), terlepas dari jenis penyakitnya.
Untuk Alzheimer, tercatat 27 protein yang meningkat dan 130 yang menurun, kebanyakan terkait metabolisme glukosa dan jalur pengangkutan vesikula.
Sementara itu, Parkinson menunjukkan peningkatan protein yang terlibat dalam sinyal Ras-GTPase. Demensia frontotemporal didominasi oleh penurunan protein sinaps, dan ALS oleh protein otot rangka.
Meski belum bisa dipastikan sebagai penyebab langsung, kelima biomarker ini memberi arah baru yang lebih menjanjikan.
Seperti dikatakan para peneliti, ini adalah sinyal korelatif, belum dibuktikan secara mekanistik. Namun, sinyal ini bisa menjadi awal dari strategi pengobatan yang benar-benar mengubah jalur penyakit.
Dalam salah satu makalahnya yang terbit di Nature Medicine, para peneliti GNPC juga membangun model LASSO berbasis 256 protein yang bisa melacak tingkat keparahan klinis penyakit.
Mereka bahkan menemukan bahwa penuaan organ seperti arteri, hati, dan usus lebih cepat pada pasien Alzheimer, sementara penuaan otot lebih cepat pada pasien Parkinson.
Bill Gates, tokoh yang ikut mendirikan GNPC, turut menyuarakan pentingnya kolaborasi global.
Ia menekankan bahwa kerja sama lintas negara dalam ilmu pengetahuan sudah membuahkan hasil besar, seperti proyek Human Genome dan vaksin COVID-19.
Gates memperingatkan bahwa isolasionisme dan nasionalisme bisa menghambat kemajuan ini.
“Sekarang saatnya kita menginvestasikan lebih banyak untuk penelitian, bukan sebaliknya,” kata Gates. “Kita butuh lebih banyak kolaborasi antarnegara, karena ilmu tidak mengenal batas.”
Disadur dari Medical Xpress - A shared five biomarker profile across four major neurodegenerative diseases.
Posting Komentar