Ilmuwan Temukan Lokasi Ideal untuk Permukiman Manusia di Mars

 Dataran Amazonis Planitia diyakini menyimpan lapisan es dangkal tepat di bawah permukaan tanah berdebu Mars. 


Dataran Amazonis Planitia diyakini menyimpan lapisan es dangkal tepat di bawah permukaan tanah berdebu Mars.Ilustrasi dibuat oleh AI. 


Ringkasan

  • Lapisan es dangkal ditemukan di Amazonis Planitia, wilayah tengah Mars, cukup dekat permukaan untuk dijangkau tanpa alat berat.
  • Lokasi ini menawarkan kompromi ideal antara suhu dan cahaya matahari, penting untuk kelangsungan hidup dan pembangkit listrik tenaga surya.
  • Es ini berpotensi digunakan untuk air minum, oksigen, bahan bakar roket, bahkan penelitian tentang kemungkinan kehidupan di Mars.


BAYANGKAN, mendarat di Mars. Selain pemandangan yang merah-merah gersang, satu hal paling penting yang harus dicari adalah air. Bukan sekadar buat minum, tapi juga untuk bernapas, menanam makanan, hingga bikin bahan bakar roket pulang ke Bumi. 


Nah, kabar baiknya, tim ilmuwan yang dipimpin geolog Erica Luzzi dari University of Mississippi baru saja menemukan cadangan es yang mudah dijangkau di Mars.


Mereka menggunakan kamera resolusi tinggi HiRISE dari wahana Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA. Fokusnya adalah Amazonis Planitia, dataran vulkanik luas yang terletak di zona lintang tengah Mars—alias antara ekuator dan kutub. 


Di situ, mereka menemukan permukaan tanah dengan ciri khas yang mirip dengan daerah beku di Bumi, seperti retakan poligonal, kawah cerah, dan tekstur “berotak” yang disebut brain terrain. 


Semua ini menandakan adanya es di bawah permukaan, kemungkinan hanya sedalam satu meter saja!


Kenapa ini penting? Karena membawa air dari Bumi itu gila-gilaan mahalnya. Padahal, untuk satu misi awak empat orang selama 500 hari di Mars, dibutuhkan lebih dari 20 ton air. 


Solusinya adalah teknik bernama in situ resource utilization (ISRU)—alias pakai sumber daya lokal. Tapi selama ini, es Mars yang paling mudah ditemukan ada di kutub yang terlalu dingin dan gelap untuk jadi tempat tinggal. 


Di sisi lain, wilayah dekat ekuator lebih nyaman tapi esnya terlalu dalam. Amazonis Planitia? Pas banget. Cukup dingin untuk menyimpan es, tapi cukup hangat dan terang buat pembangkit listrik tenaga surya.


Lebih dari itu, lapisan es ini juga bisa menyimpan jejak kehidupan masa lalu—seperti mikroba atau biomolekul—karena es di Mars berpotensi mengawetkan bahan organik dari radiasi permukaan. 


Jadi, selain menyokong hidup, bisa juga jadi bahan penelitian astrobiologi.


Tapi tunggu dulu. Ini semua masih butuh verifikasi. Luzzi dan timnya menyarankan penggunaan radar pengorbit seperti SHARAD atau Mars Ice Mapper untuk melihat seberapa luas dan dalam es ini terkubur. 


Setelah itu, barulah dikirimkan rover atau lander yang bisa mengebor dan menguji sampelnya langsung.


Intinya, kita belum bisa menginjak Mars sekarang, tapi setiap data baru—seperti temuan ini—membawa kita selangkah lebih dekat. 


Dan siapa tahu, di bawah debu dan batuan merah itu, Mars ternyata menyimpan bukan hanya air, tapi juga petunjuk kehidupan lain di alam semesta ini.


Sumber: Earth.com - Shallow ice discovered on Mars could help future human missions.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama