Bunga snapdragon (Antirrhinum) merespons dengan meningkatkan kadar gula dan volume nektarnya.
Ringkasan:
- Tanaman seperti snapdragon bisa “mendengar” suara kepakan sayap lebah penyerbuk dan meningkatkan nektar sebagai respons.
- Suara serangga bisa memengaruhi ekspresi gen tanaman yang terkait dengan produksi gula dan nektar.
- Penelitian ini bisa mengarah pada cara baru untuk menarik penyerbuk ke tanaman penting secara ekonomi.
BUMI ini secara harfiah bergantung pada penyerbuk. Tanpa lebah, ngengat, kumbang, dan serangga lainnya yang terbang dari bunga ke bunga, tanaman tak akan bisa berkembang biak.
Tanpa tanaman, kita kehilangan oksigen dan sumber makanan utama. Jadi, makhluk-makhluk kecil ini punya peran raksasa dalam menjaga keseimbangan hidup.
Saat para penyerbuk ini berkunjung ke bunga, mereka menghasilkan suara khas seperti kepakan sayap saat melayang, mendarat, dan terbang pergi.
Suaranya memang kecil, bahkan nyaris tak terdengar di tengah riuhnya suara alam. Tapi tanaman ternyata bisa menangkap suara-suara mini ini.
Dalam penelitian terbaru yang dipaparkan di pertemuan ke-188 Acoustical Society of America dan International Congress on Acoustics, para ilmuwan menunjukkan bahwa tanaman bisa merespons suara kepakan sayap serangga.
“Selama ini, studi hubungan tanaman dan penyerbuk lebih fokus pada isyarat visual dan aroma,” kata Francesca Barbero, profesor zoologi dari Universitas Turin, Italia.
“Padahal, makin banyak bukti menunjukkan bahwa serangga dan tanaman bisa mendeteksi dan bahkan menghasilkan sinyal getaran dan akustik.”
Untuk membuktikan hal ini, tim gabungan ahli entomologi, insinyur suara, dan fisiolog tanaman memutar rekaman suara kepakan sayap lebah kecil Rhodanthidium sticticum di dekat bunga snapdragon.
Lebah ini dikenal sebagai penyerbuk yang efektif untuk snapdragon. Mereka kemudian memantau bagaimana bunga-bunga itu bereaksi.
Hasilnya mengejutkan. Suara lebah membuat tanaman meningkatkan kadar gula dan volume nektarnya. Bahkan, ekspresi gen yang mengatur produksi nektar dan transportasi gula juga berubah.
Respons ini diduga bagian dari strategi evolusi bersama antara tanaman dan penyerbuk.
Dengan meningkatkan hadiah manisnya, tanaman bisa membuat lebah lebih betah berlama-lama di bunganya—yang artinya peluang penyerbukan meningkat.
“Kemampuan membedakan penyerbuk yang mendekat berdasarkan sinyal suara khas bisa jadi strategi adaptif bagi tanaman,” jelas Barbero.
Yang masih jadi tanda tanya adalah apakah suara dari tanaman bisa memengaruhi perilaku serangga. Bisakah tanaman memanggil penyerbuk lewat suara?
“Kalau ternyata serangga juga merespons suara dari tanaman, maka kita mungkin bisa menggunakan suara untuk menarik penyerbuk ke tanaman penting secara ekonomi,” tambah Barbero.
Tim peneliti saat ini sedang menguji respons snapdragon terhadap jenis penyerbuk lain.
Mereka juga sedang menjelajahi lebih dalam kemampuan luar biasa tanaman dalam mengenali lingkungan—baik faktor hidup seperti serangga dan tanaman lain, maupun faktor tak hidup seperti suhu, angin, dan kekeringan.
Penelitian ini memang belum ditinjau sejawat atau dipublikasikan secara resmi, tapi hasil awalnya sangat menjanjikan.
Sumber: Popular Science - Plants can hear tiny wing flaps of pollinators
Posting Komentar