Rasa Pedas Perlambat Kita Menyuap, Cara Murah Kontrol Asupam Makanan

Siapa sangka, rahasia untuk makan lebih sedikit ternyata bukan soal diet ketat atau hitung kalori, tapi bisa jadi ada di cabai rawit! 


Siapa sangka, rahasia untuk makan lebih sedikit ternyata bukan soal diet ketat atau hitung kalori, tapi bisa jadi ada di cabai rawit!     Foto Ilustrasi: jcomp/Freepik
Foto Ilustrasi: jcomp/Freepik


Ringkasan: 

  • Rasa pedas memperlambat kecepatan makan dan membuat orang makan lebih sedikit, tanpa bikin makanan terasa kurang enak.
  • Efek ini hanya muncul kalau tingkat kepedasan cukup terasa—pedas "setengah hati" nggak ngaruh.
  • Tambahan cabai bisa jadi strategi sederhana dan murah untuk membantu mengontrol nafsu makan.



PENELITIAN dari Penn State menemukan bahwa menambahkan sedikit rasa pedas ke makanan bisa memperlambat kecepatan makan dan mengurangi asupan kalori—tanpa mengurangi kenikmatan makan.


Dalam tiga eksperimen terkontrol, tim peneliti dari Penn State mencoba membuktikan apakah makanan pedas bisa memengaruhi pola makan. 


Mereka menemukan bahwa rasa pedas yang berasal dari capsaicin—senyawa dalam cabai—bisa memperlambat laju makan, membuat orang mengambil gigitan lebih jarang, dan akhirnya makan lebih sedikit.


“Intinya, kami ingin tahu, kalau kita bikin makanan agak pedas—tapi tetap enak—apakah orang akan makan lebih lambat dan mengurangi jumlah yang mereka makan?” jelas Paige Cunningham, peneliti utama studi ini.


Mereka menggunakan dua jenis makanan populer: beef chili dan chicken tikka masala


Peserta makan versi pedas dan versi tidak pedas di dua kesempatan berbeda. Satu-satunya yang diubah adalah rasio paprika pedas dan manis, sementara rasa, tekstur, dan nutrisi lainnya tetap sama.


Hasilnya? Pada Eksperimen 1, peserta makan 46 gram lebih sedikit chili pedas dibanding versi biasa—setara dengan pengurangan 53 kalori atau 13% lebih sedikit. 


Kecepatan makan turun 11%, meski ukuran gigitan dan lama makan secara keseluruhan tidak berubah. Artinya, mereka tetap menikmati makanan tapi lebih santai makannya.


Namun di Eksperimen 2a (dengan chicken tikka masala), efek ini nggak muncul karena versi pedasnya ternyata kurang terasa. 


Saat tim menaikkan level kepedasan di Eksperimen 2b, barulah efeknya terlihat. Peserta makan 64 gram lebih sedikit (pengurangan 18%), dengan kecepatan makan turun 17%.


Menariknya, peserta tetap menilai makanan pedas itu sama enaknya. Rasa lapar sebelum dan sesudah makan juga tak beda jauh. 


Ini menunjukkan bahwa perubahan bukan terjadi karena rasa kenyang atau rasa tidak suka, tapi karena makan jadi lebih pelan—dan lebih sadar.


Para peneliti juga menepis asumsi bahwa minum air lebih banyak karena pedas membuat kenyang. Ternyata, jumlah air yang diminum antara versi pedas dan biasa sama saja.


Lalu, kenapa bisa begitu? Rasa pedas memberi rangsangan sensorik di mulut yang lebih lama, memberi otak waktu untuk menyadari bahwa tubuh sudah kenyang. 


Ini serupa dengan efek makanan bertekstur kasar yang juga bikin orang makan lebih lambat.


Tapi, ada 'threshold' alias ambang batas tertentu. Kalau pedasnya nggak cukup terasa (seperti di Eksperimen 2a), efeknya nol. 


Tapi di chili pedas (tingkat pedas 54 dari 101) dan tikka pedas (tingkat pedas 68), efeknya nyata. Artinya, butuh pedas yang "nggigit" tapi masih nyaman di lidah.


Peneliti juga meneliti apakah faktor pribadi seperti usia, BMI, atau seberapa sering makan pedas memengaruhi hasil. Ternyata tidak. 


Tapi, mereka memang hanya melibatkan orang yang terbiasa makan pedas sedang, jadi efek ini mungkin beda pada mereka yang tidak tahan pedas sama sekali.


Intinya, ada "zona nyaman" untuk rasa pedas—cukup kuat untuk memengaruhi kecepatan makan, tapi tidak sampai bikin makan jadi tidak enak.


Penelitian ini membuka kemungkinan bahwa menambahkan cabai atau paprika ke makanan bisa jadi cara murah dan simpel untuk mengontrol asupan makanan—tanpa perlu menghitung kalori atau menakar porsi. 


Dari nasi goreng pedas sampai rendang berapi, mungkin bumbu cabai bisa jadi solusi kontrol nafsu makan yang nikmat.


Sumber: Earth.com - Spicy foods can slow down eating and cut calorie intake


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama