Ternyata keriput di jari kita setelah berendam air tak asal muncul begitu saja—mereka selalu membentuk pola yang sama setiap kali!
Ringkasan:
- Keriput di jari tangan selalu muncul dengan pola yang sama setiap kali kita berendam air.
- Penyebabnya bukan kulit membengkak, tapi pembuluh darah di bawah kulit yang menyusut.
- Temuan ini bisa punya aplikasi nyata, seperti membantu identifikasi forensik pada tubuh yang terendam air lama.
PENELITIAN terbaru dari Binghamton University menunjukkan bahwa pola keriput ini konsisten tiap kali jari kita terkena air, dan rahasianya ada di pembuluh darah di bawah kulit.
Dulu banyak yang mengira keriput muncul karena kulit menyerap air dan mengembang. Tapi, penelitian dari Associate Professor Guy German dari Binghamton University membuktikan sebaliknya.
Setelah direndam, pembuluh darah di bawah kulit justru menyusut, menarik kulit ke dalam dan membentuk lekukan keriput yang khas itu.
Penelitian ini bermula dari rasa penasaran seorang siswa yang bertanya melalui rubrik Curious Kids di situs The Conversation.
Pertanyaannya sederhana tapi jenius: "Apakah keriput selalu muncul dengan pola yang sama?" German mengaku, ia tak tahu jawabannya—dan dari situlah penelitian ini dimulai.
German dan rekannya Rachel Laytin (alumni dan mahasiswa pascasarjana) menerbitkan hasil penelitiannya di Journal of the Mechanical Behavior of Biomedical Materials.
Mereka melakukan tes sederhana: merendam jari subjek selama 30 menit, memotret hasilnya, lalu mengulang proses itu setidaknya 24 jam kemudian.
Hasilnya? Pola keriput yang muncul—berupa lekukan dan garis melingkar—tetap sama.
Ini masuk akal, kata German, karena posisi pembuluh darah di jari kita tidak banyak berubah, sehingga keriput yang muncul pun mengikuti “peta” yang tetap.
Dalam proses penelitian, tim juga menemukan hal menarik lainnya.
Salah satu mahasiswa mereka mengatakan bahwa dia punya kerusakan pada saraf median di jarinya—dan ketika dites, benar saja: tak muncul keriput sama sekali setelah direndam!
Penemuan ini membuka kemungkinan baru untuk aplikasi di dunia forensik—seperti memverifikasi identitas lewat sidik jari pada tubuh yang terendam air lama.
German yang ayahnya adalah pensiunan polisi di Inggris, mengatakan ini sangat relevan dengan tantangan nyata yang pernah dihadapi dalam dunia hukum.
German menyebut bahwa banyak pertanyaan menarik bisa datang dari rasa penasaran anak-anak—dan itulah yang membuat sains menjadi menyenangkan dan penuh kejutan.
“Saya merasa seperti anak kecil di toko permen,” katanya. “Masih banyak hal menarik tentang kulit dan air yang ingin kami teliti.”
Sumber: Scitech Daily - Your Fingers Wrinkle in the Same Pattern Every Time
Posting Komentar