Para pelaku kejahatan digital punya akses luar biasa ke akun-akun yang kita pakai sehari-hari.
Ringkasan
- Ada 30 kumpulan data (dataset) besar yang berisi total 16 miliar kredensial login bocor.
- Kebocoran ini bukan dari satu kejadian, tapi akumulasi dari banyak peretasan selama bertahun-tahun.
- Infostealer (malware pencuri data) kemungkinan besar jadi biang keladinya.
MENCENGANGKAN! Data login yang bocor ternyata dua kali lipat lebih banyak dari total populasi dunia saat ini. Artinya, banyak orang punya lebih dari satu akun yang sudah diretas.
Cybernews mencatat bahwa meskipun datanya banyak, kemungkinan ada banyak duplikasi, jadi tidak semua 16 miliar itu adalah akun unik. Tapi tetap saja, skalanya bikin merinding.
Data yang ditemukan bukan hasil dari satu serangan besar ke satu perusahaan, melainkan gabungan dari berbagai kebocoran yang terjadi selama waktu tertentu. Kumpulan data ini sempat terpublikasi sebentar secara online, dan saat itulah tim Cybernews menemukannya.
Jenis malware yang diduga paling bertanggung jawab adalah 'infostealer' alias program jahat yang mencuri data dari perangkat korban, seperti password, data kartu kredit, dan lain-lain.
Begitu data dicuri, biasanya dikumpulkan dan diperjualbelikan di forum-forum gelap.
Meskipun kita nggak bisa membatalkan kebocoran data yang sudah terjadi, kita masih bisa mengurangi risiko lanjutan dengan menjaga “kebersihan digital”, seperti:
- Ganti password secara berkala, terutama kalau kamu pakai password yang sama di banyak akun.
- Gunakan password manager atau sistem passkey kalau kesulitan mengingat semuanya.
- Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) sebagai lapisan keamanan tambahan.
Sumber: Tech Xplore - Billions of login credentials have been leaked online, Cybernews researchers say
إرسال تعليق