Ada alasan evolusi di balik gigi bungsu dan mengapa gigi bungsu menimbulkan begitu banyak masalah saat ini.
Ringkasan:
- Gigi bungsu dulunya penting untuk ngunyah makanan keras, tapi sekarang lebih sering bikin masalah karena rahang manusia modern makin kecil.
- Perubahan bentuk tengkorak akibat perkembangan otak membuat ruang untuk gigi bungsu menyempit—dan gen belum bisa move on.
- Gigi bungsu dianggap organ vestigial, dan mungkin akan hilang secara evolusioner tapi bukan dalam waktu dekat.
GIGI BUNGSU alias wisdom teeth adalah tamu tak diundang yang sering datang di usia remaja akhir sampai awal 20-an.
Gigi itu muncul dengan niat mulia (membantu ngunyah), tapi sering malah bikin sengsara: bengkak, bau mulut, rahang nyut-nyutan, bahkan harus operasi cabut.
Menurut Cleveland Clinic, 90 persen orang punya setidaknya satu gigi bungsu yang impaksi (alias tumbuh miring dan macet). Tapi kalau cuma bikin masalah, kenapa manusia masih aja tumbuh gigi bungsu?
Kuno, Tapi Dulunya Berguna
Jawabannya ada di masa lalu—zaman manusia purba. Menurut Verywell Health, nenek moyang kita makan makanan keras dan liat seperti kacang mentah, daun, daging, akar-akaran, dan buah liar.
Tidak ada blender atau slow cooker, jadi butuh gigi-gigi kuat dan rahang lebar untuk ngunyah.
Di situlah gigi bungsu (atau molar ketiga) berperan penting. Dulu mereka tumbuh tanpa drama karena ukuran rahang manusia purba lebih besar. Jadi tiga set gigi geraham bisa tumbuh rapi dan membantu proses makan.
Otak Membesar, Rahang Menyusut
Tapi lalu terjadi sesuatu yang besar—otak manusia berkembang pesat. Akibatnya, bagian belakang tengkorak membesar, dan barisan gigi jadi makin pendek. Rahang pun kehilangan ruang untuk gigi tambahan.
Masalahnya, gen yang mengatur gigi dan otak tidak saling berkoordinasi, menurut Live Science. Jadi walau otak makin gede, gen gigi tetap cuek dan tetap kirim sinyal buat tumbuhin gigi bungsu.
Sudah Tidak Berguna, tapi Masih Nongol
Karena sekarang kita masak dan memotong makanan, kebutuhan akan gigi bungsu makin minim.
Banyak ilmuwan menganggap mereka sudah jadi organ vestigial, alias fitur tubuh yang dulunya penting tapi kini sudah nggak terpakai—kayak lampu indikator di mesin tik.
Apakah suatu hari nanti manusia akan berhenti menumbuhkan gigi bungsu? Mungkin.
Tapi menurut Dr. William McCormick, dosen klinis, kepada Mental Floss, itu butuh waktu berabad-abad. Jadi buat sekarang, siap-siap aja kalau gigi bungsu kamu mulai berulah.***
Sumber: Disadur dari Mental Floss – "Why Do People Have Wisdom Teeth?"
Posting Komentar