Tanda-tanda Halus Hubungan Asmara Menuju Kehancuran

Hubungan tak runtuh seketika, retaknya perlahan sehingga bahkan jarang disadari.


Hubungan tak runtuh seketika, retaknya perlahan sehingga bahkan jarang disadari.    Foto Ilustrasi: KawaiiArt1980/PexelsFoto Ilustrasi: KawaiiArt1980/Pexels


Ringkasan:

  • Hubungan yang berakhir biasanya melewati dua fase: penurunan lambat, lalu penurunan drastis menjelang perpisahan.
  • Pihak yang memutus biasanya lebih dulu merasa tak puas, sementara pihak yang diputus sering tak sadar sampai terlambat.
  • Intervensi lebih efektif dilakukan di awal penurunan, sebelum masuk ke fase terminal yang nyaris tak bisa diselamatkan.


PUTUS cinta jarang terjadi begitu saja. Kalau kamu merasa hubunganmu makin hambar belakangan ini, bisa jadi kamu sudah memasuki fase yang oleh psikolog disebut sebagai “kemunduran terminal.” 


Kabar buruknya: fase ini bisa dimulai bertahun-tahun sebelum kata putus benar-benar terucap.


Retak Perlahan


Penelitian baru dari Johannes Gutenberg University Mainz dan University of Bern mengungkap bahwa hubungan yang berakhir biasanya melewati dua fase penurunan kepuasan:

  1. Fase awal yang pelan tapi pasti – kepuasan perlahan menurun selama bertahun-tahun.
  2. Fase terminal – setelah titik kritis tertentu, kepuasan ambruk cepat dan putus pun tinggal tunggu waktu.


“Begitu memasuki fase terminal, hubungan sulit diselamatkan,” kata Prof. Janina Bühler, salah satu peneliti.


Fase terminal ini bisa berlangsung antara 7 hingga 28 bulan sebelum akhirnya pasangan benar-benar berpisah.


Disonansi Antara Dua Hati


Menariknya, dua pasangan biasanya mengalami krisis ini secara berbeda.


Pihak yang memutuskan berpisah sering kali sudah merasa tak puas jauh lebih awal. Sebaliknya, pihak yang “diputuskan” biasanya baru sadar hubungan bermasalah saat sudah terlambat—alias menjelang perpisahan.


Bisa jadi inilah mengapa banyak orang bilang, “Aku nggak nyangka dia minta putus,” padahal dari sudut pandang si pemutus, semuanya sudah terlalu lama memburuk.


Data Cinta dari Empat Negara


Penelitian ini nggak main-main. Data dikumpulkan dari lebih dari 11 ribu individu di Jerman, Australia, Inggris, dan Belanda.


Mereka semua secara berkala melaporkan tingkat kepuasan dalam hubungan selama 12 hingga 21 tahun.


Tim peneliti kemudian membandingkan pasangan yang akhirnya berpisah dengan pasangan yang tetap bersama. Hasilnya jelas: hanya pasangan yang berakhir yang menunjukkan pola dua fase penurunan kepuasan tersebut.


Bisa Diselamatkan?


Menurut Bühler, banyak pasangan datang ke terapi terlalu lambat—yaitu setelah masuk ke fase terminal. Padahal, intervensi di fase awal justru lebih efektif.


Kalau kita mulai menyadari adanya penurunan kecil dan segera mencari bantuan atau memperbaiki komunikasi, masih ada harapan menyelamatkan hubungan.


“Kesadaran adalah kuncinya,” ujarnya. “Memahami pola-pola ini bisa membantu pasangan bertahan lebih lama, atau setidaknya putus dengan lebih sehat.”***


Sumber: Disadur dar artikel SciTech Daily - Scientists Reveal Subtle Signs Your Relationship Is Headed for a Breakup.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama