Meski sudah menyelesaikan lebih dari 170 jam penerbangan dan mendapatkan sertifikat laik terbang, mobil ini belum bisa langsung terbang dari jalan tol.
Ringkasan:
- AirCar bisa berubah dari mobil ke pesawat dalam waktu kurang dari dua menit, dan bisa melaju hingga 250 km/jam di udara.
- Model terbaru punya mesin 280 tenaga kuda, dua kali lipat dari versi sebelumnya, dengan jarak terbang sekitar 1.000 km.
- Tapi jangan bayangkan mobil ini bisa terbang dari garasi ke kantor—harus tetap lepas landas dari bandara, dan kamu tetap butuh lisensi pilot.
AIRCAR adalah hasil 30 tahun pengembangan oleh Klein Vision. Mobil ini bukan cuma konsep di atas kertas—mereka sudah melakukan lebih dari 500 kali lepas landas dan mendarat.
Pada 2022, AirCar jadi salah satu kendaraan hibrida pertama yang dapat sertifikat laik terbang dari otoritas penerbangan Slovakia.
AirCar punya desain ala Jetsons: dari mobil biasa, ia bisa berubah jadi pesawat dalam waktu kurang dari dua menit.
Dalam mode terbang, sayapnya terbentang keluar. Saat di jalan, sayapnya melipat seperti atap mobil convertible. Saat berubah ke mode darat, sistem aerodinamis seperti spoiler dan elevator pitch membantu mobil tetap stabil.
Model terbarunya bisa ngebut sampai 200 km/jam di jalan dan 250 km/jam di udara, dengan jangkauan terbang sekitar 1.000 km—cukup buat terbang dari Jakarta ke Surabaya tanpa isi bensin.
Versi ini juga punya mesin 280 tenaga kuda, dua kali lebih bertenaga dari versi awalnya.
Klein Vision mengatakan mobil ini akan mulai dikirim ke pelanggan paling cepat tahun 2026, dengan harga antara \$800.000 hingga \$1 juta (sekitar Rp 13,2 miliar hingga Rp 16,5 miliar).
Tapi seperti versi sebelumnya, AirCar yang baru ini tetap harus melalui sertifikasi resmi sebelum bisa dijual secara luas.
Jangan Harap Bisa Terbang di Atas Jalan Tol
Meskipun punya roda dan mesin seperti mobil, AirCar tetap harus lepas landas dari landasan pacu. Artinya, kamu nggak bisa tiba-tiba terbang di tengah kemacetan Jakarta.
Dalam praktiknya, pengguna harus nyetir dulu ke bandara, baru bisa lepas landas. Saat ini, jalur terbang AirCar terbatas hanya antarbandara.
Video penerbangan pertamanya tahun 2021 menunjukkan mobil ini terbang dari satu bandara ke bandara lain. Keren sih, tapi belum cukup revolusioner buat mengganti mobil harian kita.
Mimpi Mobil Terbang Sudah Lama, Tapi Realitanya Sulit
Ide mobil terbang sudah ada sejak zaman Henry Ford awal 1900-an. Tapi hingga kini, sebagian besar masih jadi mimpi atau proyek eksperimental.
Banyak startup seperti Terrafugia dan Moller Skycar pernah menunjukkan konsep serupa, tapi gagal mencapai pasar komersial.
Terrafugia bahkan sempat dapat sertifikat dari FAA (otoritas penerbangan AS), tapi setelah diakuisisi perusahaan Cina, operasional AS-nya dihentikan.
Sementara Moller Skycar sempat dijual di eBay—dengan catatan pembeli tidak diizinkan menerbangkannya.
Sektor mobil terbang yang saat ini lebih aktif secara komersial adalah VTOL (Vertical Take-Off and Landing)—kendaraan seperti gabungan mobil dan helikopter yang bisa lepas landas secara vertikal.
Perusahaan seperti Joby Aviation dan Archer Aviation sudah bermitra dengan maskapai di AS dan Inggris untuk transportasi cepat antara bandara dan pusat kota.
Meski terdengar futuristik, teknologi ini tetap jauh dari gambaran “mobil terbang pribadi” yang bebas melayang di langit kota.
Tantangan utamanya bukan cuma teknologi, tapi juga regulasi: dari kebutuhan lisensi pilot, pengaturan lalu lintas udara baru, hingga kekhawatiran keamanan kalau kendaraan semacam ini jatuh dari langit.
Kesimpulannya? Mobil terbang seperti AirCar mungkin bisa masuk pasar dalam waktu dekat, tapi kemungkinan besar hanya jadi mainan mahal bagi kalangan superkaya.***
Sumber: Popular Science - This \$1M flying car can reach speeds of 155 mph
Posting Komentar