Kecil Ganas dan Mematikan, Semut Asia Pemicu Alergi Parah Mewabah di AS

Gigitan semut jarum Asia (Asian needle ant) bisa memicu reaksi alergi parah (anafilaksis) yang berpotensi fatal.


Gigitan semut jarum Asia (Asian needle ant) bisa memicu reaksi alergi parah (anafilaksis) yang berpotensi fatal.    Foto: AntWebFoto: AntWeb


Ringkasan: 

  • Semut ini awalnya datang dari Asia Timur dan kini menyebar ke hutan-hutan di Amerika Utara, dari Tenggara hingga New England dan Midwest.
  • Gigitannya bisa menyebabkan anafilaksis — reaksi alergi serius yang bisa berakibat kematian jika tak segera ditangani.
  • Meskipun tidak agresif seperti semut api, mereka akan menyengat bila terjebak di pakaian atau tergencet di tangan manusia.


SEMUT jarum Asia (Brachyponera chinensis) dulunya nyaris tak terlihat setelah masuk ke Amerika sekitar 100 tahun lalu, kemungkinan lewat kapal barang. 


Tapi kini, para ahli serangga makin khawatir karena semut ini mulai bermunculan di luar wilayah awal mereka, dan jumlah kasus sengatan pun meningkat.


Dan Suiter, profesor entomologi dari University of Georgia, mengatakan bahwa mereka sekarang mengklasifikasikan semut ini sebagai hama penting secara medis. 


Dalam tahun 2024 saja, ia menerima tiga laporan kasus anafilaksis akibat gigitan semut jarum Asia — angka yang tergolong tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


Ketika Alergi Jadi Darurat Nyawa


Anafilaksis adalah reaksi alergi ekstrem yang bisa terjadi dalam hitungan menit setelah sengatan serangga, makanan tertentu, atau obat. 


Gejalanya bisa berupa denyut jantung cepat tapi lemah, ruam kulit, mual, hingga muntah. Yang paling berbahaya, pembuluh udara menyempit dan tekanan darah turun drastis, yang bisa menyebabkan henti jantung.


Menurut Suiter, gigitan semut memang biasa, tapi “jadi lebih serius saat sengatan bisa mengancam nyawa.”


Kecil, Gelap, dan Menyengat Saat Terjebak


Semut jarum Asia berbentuk kecil dan mengilap, dengan warna coklat tua kehitaman. Mereka berasal dari China, Jepang, dan Korea, dan pertama kali ditemukan di AS pada 1932.


Berbeda dari semut api yang agresif, semut ini cenderung pasif. Tapi jangan tertipu — mereka akan menyengat bila terjebak di pakaian atau tergencet di tanganmu. Sengatannya menyakitkan, bahkan bagi orang yang tidak alergi.


Ciri khasnya ada di antena dan ujung kaki yang berwarna oranye terang. Meski begitu, mengenali spesies ini butuh mata terlatih.


Bisa Bersarang di Mana Saja


Semut ini suka bersarang di bawah batang kayu, batu, atau tumpukan daun, bahkan bisa muncul di tumpukan kayu bakar. Berbeda dari semut pada umumnya, mereka tidak membentuk barisan saat berjalan. 


“Semut ini jalan sendiri-sendiri, kayak nyasar,” kata Suiter.


Saat musim kawin di musim semi, penyebaran mereka bisa meluas lebih jauh, dan peluang sengatan pun meningkat.


Upaya Pengendalian Mahal dan Sulit


Pemerintah AS sebenarnya telah melakukan beberapa upaya untuk mengontrol penyebaran semut ini, tapi biaya pengendaliannya sangat tinggi. 


Sementara itu, risiko terhadap manusia — terutama mereka yang alergi terhadap sengatan serangga — makin nyata.


Bagi yang punya riwayat alergi serangga atau biasa membawa EpiPen, disarankan ekstra hati-hati di wilayah yang terindikasi terinfeksi semut ini.***


Sumber: Live Science – Invasive Asian needle ants are surging in US Southeast — and their bite can trigger anaphylaxis


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama