Lempeng Tektonik Bumi Terus Bergerak, Australia Paling Cepat

Semua lempeng tektonik Bumi terus bergerak, tetapi beberapa lebih cepat daripada yang lain.


Semua lempeng tektonik Bumi terus bergerak, tetapi beberapa lebih cepat daripada yang lain.    Foto Ilustrasi: Antonio Quagliata/PexelsFoto Ilustrasi: Antonio Quagliata/Pexels


Ringkasan:

  • Australia adalah benua tercepat di dunia, melaju ke utara sekitar 7 cm per tahun, mengungguli benua lain.
  • Lempeng Indo-Australia kemungkinan akan bertabrakan dengan Asia, berpotensi membentuk benua baru bernama “Austrasia” di masa depan.
  • Pergerakan ini cukup cepat untuk mengacaukan GPS, membuat Australia harus memperbarui koordinat peta resminya sejauh hampir 2 meter.


MESKI terasa kokoh di bawah kaki kita, permukaan Bumi sebenarnya terus bergerak. Semua benua berada di atas lempeng tektonik raksasa yang perlahan-lahan bergeser, bergesekan, atau bertabrakan. 


Tapi di antara semua itu, Australia adalah juaranya — benua yang bergerak paling cepat di dunia!


Australia menumpang di atas Lempeng Indo-Australia, yang bergerak ke arah utara dengan kecepatan sekitar 7 sentimeter per tahun — kira-kira secepat pertumbuhan rambut atau kuku manusia. 


Sebagai perbandingan, rata-rata benua lain hanya melaju sekitar 1,5 sentimeter per tahun. Jadi, Australia benar-benar melesat di jalurnya.


Lempeng Indo-Australia mencakup daratan Australia, Tasmania, sebagian besar Papua Nugini, Selandia Baru, dan sebagian wilayah dasar Samudra Hindia. 


Jika terus bergerak seperti ini, dalam puluhan juta tahun ke depan, ada kemungkinan lempeng ini akan bertabrakan dengan bagian bawah Lempeng Eurasia (yakni Asia Tenggara dan China). 


Hasilnya? Bisa terbentuk benua baru yang disebut “Austrasia”.


Pergeseran ini bukan hal baru. Sekitar 200 juta tahun lalu, Australia adalah bagian dari Gondwana, super-benua purba yang menyatukan Afrika, Antarktika, Amerika Selatan, dan Australia. 


Gondwana berada di belahan bumi selatan, sementara Laurasia (yang kelak menjadi Eropa, Asia, dan Amerika Utara) duduk di utara.


Meski benua bergerak sangat lambat menurut standar manusia, efeknya tetap bisa terasa — terutama pada teknologi navigasi modern. 


Sistem GPS seperti milik AS (GPS), Rusia (GLONASS), Uni Eropa (Galileo), dan Cina (BeiDou) bekerja berdasarkan koordinat tetap. Tapi daratannya terus bergeser. Lama-lama, terjadi ketidakcocokan antara posisi peta digital dan lokasi sebenarnya.


Faktanya, hingga 2017, sistem koordinat Australia masih menggunakan data dari tahun 1994. Akibatnya, selama 23 tahun, posisi resminya melenceng sejauh 1,6 meter dari lokasi sebenarnya. 


Solusinya? Pemerintah Australia secara resmi memindahkan benua mereka 1,8 meter ke timur laut di sistem peta.


Jadi, meskipun kita tidak bisa merasakannya, Bumi sedang sibuk bergerak — dan Australia sedang ngebut di garis depan!***


Sumber: Disadur dari IFL Science, "Which Of Earth's Continents Is Moving The Fastest? And Where Is It Going?"


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama