Ilmuwan Temukan Mekanisme Genetik yang Bikin Pohon juga Tumbuh ke Samping

Rahasia dari mekanisme genetik pohon tumbuh ke samping akhirnya terkuak. Temuan ilmiah itu bisa berdampak pada hal lebih praktis, seperti industri kayu yang berkelanjutan. 


(Foto Ilustrasi: jplenio1/Freepik)
(Foto Ilustrasi: jplenio1/Freepik)


ngarahNyaho - Bayangkan bila pohon tumbuh hanya ke atas, mungkin itu membuatnya tidak kokoh dan tidak stabil. Nyatanya, pohon umumnya juga tumbuh ke samping. 


“Tanaman tidak bisa tumbuh tinggi tanpa henti. Ketebalannya juga perlu bertambah, atau mereka akan terjatuh,” kata ahli biologi Kirsten Ten Tusscher dari Universitas Utrecht.


Jadi, meskipun melihat pertambahan tinggi pohon merupakan hal yang masuk akal, memahami bagaimana pohon menjadi 'lebih gemuk' juga sama pentingnya.


Pertumbuhan ke samping itu, terutama pada pepohonan, diperlukan untuk kekuatan struktural. Apa kunci dari peningkatan lebar ini dari waktu ke waktu? Itu semua ada di sel induk lapisan kambium.


Sel-sel penting inilah yang berperan dalam menghasilkan kayu untuk menopang struktur pohon seiring pertumbuhannya. Namun, hingga saat ini, mekanisme genetik di balik aktivasi sel induk tersebut masih menjadi misteri.


Bekerja sama dengan rekan-rekan dari Universitas Helsinki, Universitas Durham, dan Universitas California, Ten Tusscher dan timnya berupaya memecahkan misteri ini. 


Para peneliti merancang dan mengembangkan model komputer yang memainkan peran sentral dalam penelitian ini.


Jika komunitas ilmiah telah mempelajari gen untuk pertumbuhan tinggi badan sebelumnya, peningkatan lebar badan merupakan hal yang belum dipetakan. 


Hingga saat ini, belum jelas gen mana yang memungkinkan sel induk kambium menjadi aktif dan bagaimana cara mengendalikannya.


Model Ten Tusscher menangani gen yang mengendalikan pertumbuhan ketebalan dan menjelaskan proses aktivasi. Hasil dari model ini sangat mencengangkan.


Keluaran dari model ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ketebalan dikendalikan oleh sinyal kimia tertentu di dalam lapisan kambium. Gradien dalam sinyal kimia ini berpotongan untuk membentuk zona tepat di mana sel induk “diaktifkan”.


Hal ini selanjutnya memandu sel untuk menghasilkan jaringan kayu, sehingga memastikan pembentukan kayu secara terus menerus sepanjang hidup tanaman. 


Proses yang stabil menjamin kekuatan dan stabilitas yang dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya.


Model tersebut berpusat pada tanaman kecil, Arabidopsis, yang merupakan pilihan populer di kalangan ahli biologi di seluruh dunia yang mempelajari pertumbuhan tanaman.


Hal ini menunjukkan bagaimana sel induk kambium diaktifkan dan dipertahankan, memfasilitasi pertumbuhan ketebalan yang berkelanjutan sepanjang hidup tanaman.


Mengungkap misteri pertumbuhan ketebalan bukan hanya sebuah kemenangan ilmiah; hal ini mempunyai implikasi praktis dalam aksi kehutanan dan perubahan iklim.


“Jika Anda sepenuhnya memahami pertumbuhan tanaman, dan mengembangkan pohon yang ketebalannya tumbuh dua kali lebih cepat, hal ini akan memberikan manfaat besar bagi industri perkayuan yang lebih berkelanjutan.


“Hal ini juga bermanfaat bagi upaya iklim, karena pohon yang tumbuh lebih cepat dapat menyimpan lebih banyak CO₂. 


"Mungkin, hal ini bahkan dapat membantu para peneliti menyesuaikan pertumbuhan ketebalan tanaman untuk menghasilkan hasil pertanian yang lebih baik,” kata Ten Tusscher menjelaskan.


Oleh karena itu, penelitian dapat mengarah pada planet yang lebih hijau dan sehat. Selain itu, hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap lingkungan dan perekonomian kita.


Dengan perubahan iklim yang menjadi tantangan global terdepan, pengetahuan yang diperoleh dari studi ini dapat mengubah pendekatan terhadap reboisasi dan produksi kayu berkelanjutan di masa depan.


Peningkatan pertumbuhan ketebalan pohon berarti peningkatan kapasitas penyimpanan karbon, yang memainkan peran penting dalam upaya penyerapan karbon.


Selain itu, mengungkap rahasia pertumbuhan yang didorong oleh kambium dapat memandu inovasi dalam pemuliaan tanaman untuk mengoptimalkan tanaman yang menghasilkan hasil lebih tinggi dan tahan terhadap tekanan lingkungan.


Dengan memanfaatkan pemahaman baru ini, para ilmuwan dapat mengembangkan tanaman yang tidak hanya memenuhi kebutuhan kayu dan pertanian namun juga berkontribusi terhadap ketahanan iklim. |


Sumber: Earth 


Post a Comment

أحدث أقدم