Spesies Bowhead whale atau paus kepala busur (Balaena mysticetus) dikenal mampu hidup lebih dari 200 tahun, dan ilmuwan coba singkap rahasianya.
Ringkasan
- Paus Bowhead bisa hidup hingga lebih dari 200 tahun, menjadikannya mamalia paling panjang umur di Bumi.
- Peneliti menemukan kadar protein CIRBP yang sangat tinggi di tubuh paus ini, berperan memperbaiki kerusakan DNA.
- Protein tersebut bisa membuka jalan untuk riset anti-penuaan dan pencegahan kanker pada manusia.
HIDUP di perairan beku Arktik, paus Bowhead bukan hanya raksasa laut berbobot 100 ton, tapi juga juara umur panjang di antara semua mamalia.
Beberapa di antaranya bahkan diketahui hidup sejak masa Perang 1812, dengan tombak berburu era Victoria yang masih tertanam di tubuhnya.
Bagi ilmuwan, paus ini ibarat kapsul waktu hidup yang menyimpan rahasia ketahanan biologis luar biasa.
Dalam riset baru yang diterbitkan di jurnal Nature (2025), tim ilmuwan dari University of Rochester berhasil mengidentifikasi faktor kunci yang mungkin menjelaskan fenomena ini.
Rahasianya protein dingin yang disebut CIRBP (cold-inducible RNA-binding protein).
Protein ini berfungsi memperbaiki kerusakan ganda pada DNA, jenis kerusakan paling berbahaya yang biasanya memicu penuaan dini, mutasi, dan kanker.
Menurut peneliti utama, Vera Gorbunova, protein tersebut bekerja seperti “montir genetik” yang memperbaiki DNA dengan efisiensi luar biasa tinggi.
Ketika sel paus Bowhead diuji dan dibandingkan dengan mamalia lain, kadar CIRBP-nya ditemukan 100 kali lebih tinggi.
Yang lebih menarik, saat peneliti menambahkan protein ini ke dalam sel manusia dan lalat buah (Drosophila) di laboratorium, hasilnya menakjubkan.
Sel menjadi lebih tahan terhadap kerusakan DNA dan hidup lebih lama. Ketika suhu diturunkan, kadar protein ini meningkat. Ini menandakan mekanisme adaptasi khas makhluk laut dingin itu.
Temuan ini membuka kemungkinan baru bagi riset penuaan dan terapi kanker.
Jika manusia bisa meniru cara paus Bowhead menjaga DNA-nya tetap utuh selama ratusan tahun, bukan tidak mungkin umur manusia kelak bisa mendekati dua abad.
Meski begitu, para ilmuwan menegaskan bahwa menerapkan mekanisme ini ke manusia bukan perkara mudah.
Perbedaan evolusi antara manusia dan paus mencapai lebih dari 94 juta tahun, dan eksperimen semacam ini baru dilakukan pada tingkat sel.
Namun, penelitian ini memberi arah baru bagi bioteknologi, yakni meningkatkan kemampuan tubuh memperbaiki diri alih-alih hanya memperlambat penuaan.
Paus Bowhead sendiri tetap menjadi misteri besar. Hidup di kedalaman laut beku, mereka jarang terlihat dan tidak bisa diteliti langsung di laboratorium. Beberapa populasinya bahkan terancam punah.
Namun, dari jarak ribuan kilometer, makhluk lembut berumur dua abad ini memberi kita pelajaran berharga, rahasia hidup panjang mungkin bukan soal umur, tapi soal bagaimana kita menjaga tubuh tetap utuh dari dalam.
Disadur dari Popular Mechanics.

Posting Komentar