Saat Pindah Kelompok, Gorila Betina Pilih Grup yang Ada Teman Lamanya

 Ikatan sosial gorila betina begitu kuat. 


Ikatan sosial gorila betina begitu kuat.     Ilustrasi dibuat oleh AI berdasarkan foto dari Dian Fossey Gorilla FundIlustrasi dibuat oleh AI berdasarkan foto dari Dian Fossey Gorilla Fund


Ringkasan

  • Gorila betina cenderung bergabung dengan kelompok yang dihuni teman lama—bukan sembarang kelompok.
  • Data selama 20 tahun observasi menunjukkan kecenderungan ini berlaku bahkan setelah bertahun-tahun tidak bertemu.
  • Mereka menghindari kelompok yang berisi jantan yang pernah dikenal saat kecil, mungkin untuk mencegah inbreeding.


KETIKA gorila betina meninggalkan kelompok lamanya dan mencoba bergabung dengan kelompok baru, mereka ternyata memilih kelompok yang sudah dihuni teman-teman lama. 


Dalam studi yang dipublikasikan di Proceedings of the Royal Society B, peneliti menganalisis data selama lebih dari 20 tahun hasil pemantauan gorila gunung di Rwanda oleh Dian Fossey Gorilla Fund. 


Mereka melacak aktivitas 56 gorila betina yang berpindah kelompok dan menemukan pola menarik.


Bukan karakter kelompok (seperti ukuran atau rasio jantan–betina) yang membuat mereka memilih kelompok baru, melainkan adanya teman dalam kelompok tersebut.


Lebih spesifik lagi, gorila betina memilih kelompok yang memiliki sesamanya yang pernah mereka kenal minimal dalam lima tahun terakhir, atau pernah mereka temui dalam dua tahun terakhir. 


“Kelompok baru bisa terasa menakutkan, terutama karena betina biasanya masuk dari posisi sosial yang paling rendah. Teman yang familiar bisa jadi sekutu yang menenangkan,” kata Robin Morrison, salah satu peneliti senior.


Gorila betina juga diketahui menghindari kelompok yang terdapat jantan yang mereka kenal saat kecil—kemungkinan besar mereka merupakan kerabat.


Ini logis untuk mencegah inbreeding. Dengan demikian, bukan siapa saja yang dikenal, melainkan bagaimana mereka mengenalnya yang menjadi pertimbangan.


Studi ini membuktikan bahwa relasi sosial antar individu, meski terpisah waktu dan tempat, tetap meninggalkan jejak kuat. Bahkan bukan sekadar kenalan sesaat, tetapi ikatan lama yang bertahan menjadi sumber keamanan di lingkungan baru. 


Para peneliti menyebut ini bisa menjadi petunjuk bagi pemahaman tentang evolusi keterikatan sosial—bahwa ikatan antarkelompok membantu membangun masyarakat yang lebih besar dan kooperatif.


Penelitian longitudinal seperti ini—yang mencakup dekade dan melibatkan banyak kelompok—benar-benar membuka tabir perilaku tersembunyi yang mungkin terlewat jika hanya diteliti sesaat.


Disadur dari Smithsonian Magazine 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama