Kakatua Australia Pamer 30 Gaya Joget, 17 Belum Pernah Tercatat

Temuan terbaru dari para peneliti ini tak hanya bikin gemas, tapi juga membuka wawasan tentang perilaku hewan dan kemungkinan manfaat musik untuk kesejahteraan mereka.


Temuan terbaru dari para peneliti ini tak hanya bikin gemas, tapi juga membuka wawasan tentang perilaku hewan dan kemungkinan manfaat musik untuk kesejahteraan mereka.Foto Ilustrasi: wirestock/Freepik


Ringkasan

  • Peneliti menemukan kakatua mampu melakukan 30 gerakan dansa berbeda, 17 di antaranya belum pernah dicatat.
  • Observasi dilakukan lewat video media sosial dan pengamatan langsung di Kebun Binatang Wagga Wagga, Australia.
  • Tarian kakatua diperkirakan berkaitan dengan sisa perilaku kawin yang kini dimanfaatkan untuk hiburan.


KAKATUA Australia ternyata punya bakat goyang yang luar biasa—para peneliti menemukan 30 gerakan dansa unik pada burung ini, dengan 17 di antaranya benar-benar baru bagi dunia sains. 


Bagi banyak orang, musik yang enak bisa bikin bahu bergoyang, kepala mengangguk, atau pinggul berguncang. 


Ternyata, naluri ini bukan cuma milik manusia atau primata. Seekor kakatua di Australia bisa dengan santai menunjukkan koreografi yang bahkan membuat penari profesional melirik kagum.


Tim peneliti dari Charles Sturt University, yang dipimpin oleh zoolog Natasha Lubke, menganalisis 45 video kakatua di media sosial serta melakukan pengamatan langsung terhadap enam ekor kakatua dari tiga spesies di Kebun Binatang Wagga Wagga. 


Mereka memutar musik, podcast, dan bahkan diam total—hasilnya, burung-burung ini tetap saja menari, seolah DJ internal mereka tak pernah berhenti.


Dari riset ini, teridentifikasi 30 gaya dansa berbeda. Ada yang bergaya head banging, langkah menyamping, body roll, setengah putaran, hingga aksi khas burung yang dinamakan fluff, menggembungkan bulu sambil bergoyang. 


Hebatnya, 17 di antaranya belum pernah terdokumentasi di dunia sains. Satu individu bahkan punya 17 gerakan unik yang tidak dimiliki kakatua lain, menunjukkan adanya “personal style” layaknya manusia di lantai dansa.


Ilustrasi 10 gerakan tari yang paling umum direkam. (Zenna Lugosi/Lubke dkk., PLOS One)Ilustrasi 10 gerakan tari yang paling umum direkam. (Zenna Lugosi/Lubke dkk., PLOS One)


Mengapa mereka menari? Jawabannya masih misteri. Namun para peneliti menduga gerakan ini mungkin evolusi dari ritual kawin yang sekarang beralih fungsi sebagai hiburan, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk manusia di sekitarnya. 


Etolog Rafael Freire menegaskan bahwa kesamaan dengan tarian manusia membuat sulit menyangkal kemampuan kognitif dan emosional tinggi pada kakatua. 


Musik, kata Freire, bisa menjadi bentuk “pengayaan lingkungan” yang meningkatkan kesejahteraan burung-burung ini di penangkaran.


Fenomena hewan yang bisa sinkron dengan musik sebenarnya sudah pernah dibahas dalam studi lain. Misalnya, kakatua terkenal bernama Snowball di Amerika Serikat yang viral karena bisa bergoyang mengikuti Backstreet Boys.


Penelitian tahun 2019 di Current Biology menyebut kemampuan ini terkait kecerdasan dan kapasitas sosial yang tinggi, mirip manusia dan lumba-lumba.


Penelitian terbaru ini, yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, tidak hanya menambah daftar gerakan tarian unik di dunia hewan, tapi juga membuka peluang baru dalam memperkaya interaksi antara manusia dan satwa peliharaan. 


Kalau manusia bisa ikut TikTok Dance Challenge, kenapa kakatua tidak?


Disadur dari Science Alert.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama