Rahasia Obat Baru di Balik Tubuh Kaki Seribu

 Para ilmuwan dari Virginia Tech menemukan senyawa kompleks dalam cairan tubuh kaki seribu yang mampu memengaruhi reseptor saraf.


Para ilmuwan dari Virginia Tech menemukan senyawa kompleks dalam cairan tubuh kaki seribu yang mampu memengaruhi reseptor saraf.Ilustrasi dibuat oleh AI.


Ringkasan

  • Tim peneliti menemukan senyawa baru dari seribu kaki yang dapat memengaruhi sistem saraf.
  • Senyawa ini termasuk golongan alkaloid dan memiliki potensi sebagai obat penghilang nyeri.
  • Studi awal menunjukkan senyawa ini memengaruhi reseptor saraf Sigma-1, target penting dalam neurologi.


MILLIPEDE atau kaki seribu selama ini sering kali diabaikan atau bahkan dijauhi karena penampilannya yang "merindingkan." Namun, di balik kaki-kakinya yang banyak itu, tersembunyi cairan pertahanan yang luar biasa.


Senyawa kimia unik itu berpotensi menjadi obat masa depan.


Tim kimiawan yang dipimpin oleh Emily Mevers dari Virginia Tech menemukan kelompok senyawa baru yang dinamai andrognathanol dan andrognathine.


Senyawa itu diambil dari nama spesies kaki seribu Andrognathus corticarius yang mereka temukan di kawasan hutan kampus mereka, Stadium Woods


Penemuan ini baru saja dipublikasikan di jurnal bergengsi Journal of the American Chemical Society


Penelitian ini tidak sekadar mengungkap senyawa baru, tapi juga membuka pintu menuju pengembangan obat untuk gangguan neurologis dan pengelolaan nyeri kronis


Senyawa alkaloid tersebut ternyata memengaruhi reseptor saraf tertentu, terutama Sigma-1 receptor, yang dikenal sebagai target potensial untuk pengobatan berbagai penyakit seperti sklerosis, Alzheimer, dan nyeri neuropatik.


Menariknya, cairan ini dikeluarkan oleh seribu kaki saat mereka merasa terancam, misalnya saat disentuh. Bagi semut, yang merupakan predator alami mereka, senyawa ini bisa menyebabkan disorientasi. 


Artinya, zat tersebut bekerja langsung pada sistem saraf, mirip seperti cara kerja obat-obatan neurologis.


Kolaborasi Mevers dengan ahli entomologi Paul Marek juga menunjukkan bahwa senyawa sejenis ditemukan pada spesies seribu kaki lain dari wilayah Pasifik Barat Laut


Di sana, senyawa alkaloid serupa juga menunjukkan kemampuan selektif berinteraksi dengan reseptor saraf tertentu.


Langkah berikutnya tentu saja bukan hal mudah. Para ilmuwan perlu mensintesis senyawa ini dalam jumlah besar di laboratorium. 


“Struktur senyawanya kompleks banget,” ujar Mevers, “jadi perlu waktu untuk membuatnya dalam skala lebih besar.”


Jika berhasil, ini bisa menjadi lompatan besar dalam dunia farmasi, di mana obat-obatan dari sumber alami seperti hewan kecil, jamur, atau mikroba bisa menjadi solusi untuk penyakit yang sulit diobati.


Disadur dari EurekAlert! – Making medicine out of millipedes. 


Post a Comment

أحدث أقدم