Selama ini kita percaya bahwa jumlah manusia di Bumi sekitar 8,2 miliar jiwa. Tapi menurut sebuah studi baru, angka itu bisa saja salah hitung dan dan kesalahannya mungkin sangat besar.
Ringkasan
- Data global selama ini kemungkinan besar meremehkan populasi desa* di banyak negara, hingga 84 persen.
- Jumlah ini ditemukan lewat data nyata dari proyek bendungan yang punya catatan kompensasi warga terdampak.
- Jika benar, ini bisa mengubah cara dunia melihat jumlah manusia dan mendistribusikan sumber daya.
SPESIES Homo sapiens adalah mamalia paling sukses dalam sejarah Bumi, bahkan berkembang di hampir semua kondisi ekstrem. Tapi, apakah kita benar-benar tahu jumlah pastinya?
Peneliti bernama Josias Láng-Ritter, dari Aalto University di Finlandia, mengatakan bahwa estimasi jumlah penduduk global saat ini bisa salah besar, terutama di wilayah pedesaan.
Dalam studinya yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, ia menemukan bahwa populasi pedesaan telah diremehkan antara 53% hingga 84% tergantung sumber data.
Berbeda dengan pendekatan umum, Láng-Ritter meneliti data dari 300 proyek bendungan di 35 negara, yang dibangun antara 1975 hingga 2010.
Saat bendungan dibangun, warga yang terdampak banjir biasanya harus dipindahkan—dan jumlah mereka dicatat secara rinci karena perusahaan bendungan harus memberi kompensasi.

“Data semacam ini sangat akurat dan tidak bias oleh batas administratif,” ujar Láng-Ritter. Ia kemudian menggabungkan data kompensasi tersebut dengan citra satelit untuk memperkirakan populasi sebenarnya di daerah pedesaan.
Jika benar populasi pedesaan diremehkan secara luas, artinya jutaan bahkan miliaran orang selama ini tak terwakili dengan baik dalam data resmi.
Ini bisa berdampak besar pada hal-hal seperti alokasi anggaran, bantuan, pembangunan infrastruktur, dan bahkan representasi politik.
Meski temuannya mencengangkan, tak semua ilmuwan sepakat. Stuart Gietel-Basten, dari Hong Kong University of Science and Technology, mengatakan, kemungkinan kita melewatkan beberapa miliar manusia adalah sangat kecil.
Ia mengakui perlunya data pedesaan yang lebih baik, tapi skeptis terhadap skala kesalahan yang diusulkan dalam studi ini.
"Kalau benar kita salah hitung hingga miliaran, itu adalah berita besar dan bertentangan dengan ribuan dataset lain selama puluhan tahun," ujarnya.
Buat sekarang, studi ini belum cukup untuk mengubah angka populasi dunia secara resmi. Tapi yang jelas, kita mungkin perlu melihat ulang bagaimana cara menghitung penduduk—terutama di daerah yang jauh dari jangkauan.
Jangan-jangan, kita benar-benar harus mulai dari angka satu lagi?
Sumber: Popular Mechanics - Oops, Scientists May Have Severely Miscalculated How Many Humans Are on Earth
إرسال تعليق