Jati Diri Pemuda Zaman Besi Misterius yang Diduga Raja Dewa Tersingkap

 Setelah ditelusuri lebih jauh, semua petunjuk arkeologis dan genetik justru membantah mitos bahwa ia adalah bangsawan atau tokoh sakral.


Setelah ditelusuri lebih jauh, semua petunjuk arkeologis dan genetik justru membantah mitos bahwa ia adalah bangsawan atau tokoh sakral.Ilustrasi dibuat oleh AI. 


Ringkasan

  • Pemuda dari Zaman Besi di Irlandia dulu sempat dikira seorang "raja-dewa" karena ditemukan lahir dari hubungan inses.
  • Studi baru menyatakan tidak ada bukti bahwa ia seorang bangsawan atau pemimpin.
  • Lokasi dan cara penguburannya lebih cocok dengan praktik ritual atau pengorbanan.


KISAH ini bermula saat jenazah seorang pemuda ditemukan di situs kuno bernama Dowth Hall di County Meath, Irlandia, sekitar satu dekade lalu. 


Pada tahun 2020, tim dari Trinity College Dublin mengungkap bahwa pria ini memiliki profil genetik yang sangat langka: ia adalah anak dari dua orang tua yang sangat dekat hubungan darahnya, mirip seperti anak dari saudara kandung. 


Jenis hubungan seperti ini hanya dikenal dari kalangan elite kuno, seperti para firaun Mesir atau keluarga kerajaan Inka. Oleh karena itu, muncul dugaan besar bahwa ia adalah semacam raja atau figur keagamaan yang sangat sakral.


Namun, dalam studi terbaru yang dipublikasikan Juni 2025 di jurnal Cell Genomics, para peneliti kembali ke lapangan dan melakukan penyelidikan lebih rinci. 


Arkeolog Lara Cassidy, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan kepada Live Science bahwa tidak ada bukti arkeologis yang mendukung bahwa pria ini adalah bangsawan. 


Tidak ada senjata, perhiasan, atau simbol status sosial tinggi di kuburannya. Ia bahkan dikuburkan sendirian, jauh dari pemukiman atau pusat kekuasaan.


Selain itu, lokasi penguburannya bukan di dalam monumen megalitikum raksasa seperti yang biasanya diperuntukkan para bangsawan, melainkan di lubang kecil di samping reruntuhan Dowth Hall, sebuah kompleks yang dulunya merupakan tempat ritual. 


Beberapa bukti menunjukkan bahwa pria ini mungkin malah merupakan bagian dari praktik pengorbanan manusia—sebuah ritual yang terdokumentasi dalam teks-teks kuno Celtic.


Kronologi penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa pria ini hidup sekitar 2.000 tahun lalu, jauh setelah era pembangunan makam-makam besar di Irlandia seperti Newgrange atau Knowth. 


Jadi, jika ia benar seorang “raja dewa,” maka posisinya tidak bisa disamakan dengan bangsawan kuno dari masa sebelumnya.


“Cerita insesnya memang menarik dan langka,” ujar Cassidy, “tapi kita tidak bisa otomatis menyimpulkan bahwa itu berarti kekuasaan atau status tinggi.” 


DNA memang bisa memberi petunjuk luar biasa, tapi konteks arkeologis tetap penting. Dalam hal ini, keduanya tidak mendukung narasi sang pria sebagai raja sakral.


Temuan ini menjadi pengingat bahwa hubungan genetik tidak bisa dilepaskan dari konteks budaya. Dalam masyarakat kuno, hubungan inses bisa bermakna simbolik, ritual, atau bahkan bentuk pengorbanan. 


Sebuah contoh ekstrem juga pernah ditemukan di Peru, ketika pengorbanan anak-anak dilakukan secara massal demi “menenangkan para dewa.”


Jadi, meskipun pria misterius ini pernah dianggap titisan dewa karena asal-usul genetiknya, bukti-bukti lapangan kini menunjukkan bahwa ia hanyalah manusia biasa—dan bisa jadi korban tradisi kejam zaman besi.


Sumber: Live Science - God-king 'born from incest' in ancient Ireland wasn't a god or a king, new study finds.


Post a Comment

أحدث أقدم