Kabel Hidup dalam Lumpur, Bakteri yang Baru Ditemukan Ilmuwan Ini Bisa Antarkan Listrik

Penemuan tersebut bisa membuka jalan bagi masa depan perangkat bioelektronik di bidang medis, industri, hingga pemantauan lingkungan.


Penemuan tersebut bisa membuka jalan bagi masa depan perangkat bioelektronik di bidang medis, industri, hingga pemantauan lingkungan.    Gamar ilustrasi dibuat oleh AI.
Gambar ilustrasi dibuat oleh AI. 


Ringkasan:

  • Ca. Electrothrix yaqonensis, bakteri kabel baru penghantar listrik, ditemukan di Teluk Yaquina, Oregon.
  • Bakteri ini mampu membersihkan polutan dan menginspirasi desain bioelektronik berkat serat konduktif unik berbasis nikel.
  • Penamaan bakteri ini menghormati Suku Yaqona, menegaskan pentingnya kolaborasi antara sains dan budaya lokal.


PARA ilmuwan dari Oregon State University menemukan spesies bakteri baru yang bisa menghantarkan listrik! Bakteri unik ini ditemukan di lumpur dataran pasang surut di pesisir Oregon, AS. 


Sebagai penghormatan kepada masyarakat adat Yaqona, penduduk asli kawasan Teluk Yaquina tempat bakteri ini ditemukan, para ilmuwan menamainya Ca. Electrothrix yaqonensis.


Hasil riset ini baru saja dipublikasikan di jurnal Applied and Environmental Microbiology.


"Kabel Hidup" dalam Lumpur


Bakteri kabel (cable bacteria) berbentuk sel batang yang tersusun ujung ke ujung, membentuk filamen panjang hingga beberapa sentimeter. Yang membuat mereka istimewa adalah kemampuannya menghantarkan listrik.


Hal tersebut merupakan sebuah adaptasi canggih bakteri tersebut untuk bertahan hidup di lingkungan sedimen.


Spesies baru ini, Ca. Electrothrix yaqonensis, menunjukkan gabungan karakteristik dari dua genus bakteri kabel yang sudah dikenal, Ca. Electrothrix dan Ca. Electronema


Ini membuatnya jadi "jembatan evolusi" penting yang bisa memberi petunjuk baru tentang bagaimana bakteri kabel berevolusi dan berfungsi di berbagai lingkungan.


Cheng Li, peneliti utama, mengatakan, Ca. Electrothrix yaqonensis punya keistimewaan: serat konduktif berbahan nukleoprotein berbasis nikel yang jauh lebih tebal, bahkan sampai tiga kali lebih lebar dibanding spesies lainnya!


Dari Membersihkan Polusi Hingga Menginspirasi Bioelektronik


Penemuan tersebut bisa membuka jalan bagi masa depan perangkat bioelektronik di bidang medis, industri, hingga pemantauan lingkungan.    Gamar ilustrasi dibuat oleh AI.Foto mikroskopis dari bakteri kabel Ca. Electrothrix yaqonensis, spesies baru yang ditemukan di dataran lumpur Teluk Yaquina, Oregon. Foto: Oregon State University


Bakteri ini punya peran kunci dalam geokimia sedimen dan siklus nutrisi. Mereka mampu mentransportasi elektron jarak jauh, menghubungkan penerima elektron seperti oksigen di permukaan dengan donor seperti sulfida di lapisan lebih dalam.


Artinya, bakteri ini bisa digunakan untuk membersihkan polutan dari sedimen. 


Tak hanya itu, desain serat konduktifnya yang unik juga bisa menginspirasi pengembangan bioelektronik baru untuk berbagai aplikasi masa depan.


Menariknya lagi, bakteri kabel tidak pilih-pilih tempat hidup. Mereka ditemukan di berbagai lingkungan — dari sedimen air tawar hingga laut asin — dan bisa bertahan dalam beragam kondisi iklim.


Soal Penamaan


Penamaan bakteri ini bukan sekadar simbolis. Menurut Li, memberi nama sesuai suku Yaqona adalah bentuk penghargaan atas ikatan historis suku tersebut dengan tanah dan peran penting mereka dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.


Saat ini, keturunan Yaqona menjadi bagian dari Confederated Tribes of Siletz Indians. 


Para peneliti juga melibatkan komunitas ini dalam proses penamaan bakteri baru tersebut, menegaskan kolaborasi antara sains modern dan kearifan lokal.***


Sumber: Oregon State University - Researchers find new species of electricity-conducting organism, name it after Tribe 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama