Jika keberadaan galaksi-galaksi ini dikonfirmasi, hal itu bisa mengguncang model evolusi galaksi yang selama ini kita pahami.
Ringkasan:
- Astronom menemukan galaksi tersembunyi dalam citra inframerah terdalam yang pernah diambil – mungkin ini adalah populasi galaksi baru yang belum dikenal.
- Cahaya dari galaksi-galaksi ini bisa menjelaskan hilangnya energi inframerah dalam kalkulasi kosmologi – sebuah langkah penting dalam memahami evolusi alam semesta.
- Penemuan ini berpotensi mengubah model kosmologi modern, dan para ilmuwan kini menantikan misi luar angkasa selanjutnya seperti PRIMA untuk menggali lebih dalam.
PARA ASTRONOM baru saja mengintip ke masa lalu dan menemukan bukti keberadaan populasi galaksi tersembunyi yang mungkin menjadi kunci untuk membuka rahasia alam semesta.
Tim peneliti dari STFC RAL Space dan Imperial College London menggunakan data dari instrumen SPIRE pada Herschel Space Observatory untuk menciptakan citra terdalam dari langit inframerah jauh yang pernah diambil.
Mereka menumpuk 141 gambar berbeda untuk membentuk Herschel-SPIRE Dark Field — peta semesta lima kali lebih dalam dari pencitraan terdalam sebelumnya.
Dengan teknik ini, mereka bisa melihat galaksi-galaksi yang sangat berdebu — tempat kelahiran sebagian besar bintang baru di alam semesta. Namun, pencitraan ini begitu dalam hingga banyak galaksi mulai terlihat menyatu, membaur jadi satu kabut cahaya.
Statistik Ungkap Galaksi Baru
Karena sulit membedakan galaksi satu per satu, para peneliti menggunakan pendekatan statistik untuk "mengurai" kabut tersebut.
Mereka menemukan indikasi keberadaan populasi galaksi samar yang belum pernah terdeteksi sebelumnya, yang tersembunyi dalam kabut citra inframerah tersebut.
Galaksi-galaksi ini terlalu redup untuk dikenali oleh metode konvensional, namun secara statistik, cahaya mereka muncul. Jika benar-benar ada, galaksi-galaksi ini bisa melampaui seluruh model jumlah dan evolusi galaksi yang kini dipakai dalam kosmologi.
Energi yang Hilang Kini Terjawab?
Cahaya gabungan dari galaksi-galaksi tersembunyi ini juga bisa menjawab salah satu teka-teki terbesar dalam kosmologi: ke mana perginya sebagian besar energi inframerah semesta?
Jika digabungkan, cahaya dari populasi galaksi ini cukup untuk menjelaskan semua emisi energi yang selama ini tak tercatat pada panjang gelombang inframerah jauh.
Sekitar setengah dari seluruh energi yang dihasilkan oleh bintang di alam semesta terserap oleh debu kosmik dan dipancarkan ulang dalam bentuk cahaya inframerah.
Menemukan sumber dari cahaya ini adalah langkah penting untuk memahami evolusi penuh semesta.
Tantangan dan Harapan Selanjutnya
Sayangnya, karena misi Herschel telah berakhir sejak 2013, para astronom tidak bisa mengambil data baru pada panjang gelombang yang sama.
Untuk itu, mereka berharap pada misi generasi berikutnya, PRIMA (Probe far-Infrared Mission for Astrophysics) yang sedang diusulkan ke NASA.
Dengan teleskop berukuran 1,8 meter dan sensitivitas inframerah tinggi, PRIMA bisa menjembatani kekosongan antara teleskop seperti James Webb Space Telescope (JWST) dan teleskop radio.
Seperti yang dikatakan Dr. Chris Pearson dari STFC RAL Space, “Melihat cahaya bintang dengan teleskop optik hanya memberi kita setengah dari cerita.
"Setengah lainnya tersembunyi dalam debu kosmik, dan hanya bisa dilihat melalui cahaya inframerah.”***
Sumber: Disadur dari Science Daily, "‘Hidden galaxies’: Key to unlocking some of universe's secrets"
Posting Komentar