Duh, Pisang Bisa Rusak Khasiat Smoothie

Pisang, si bintang smoothie yang paling sering diandalkan, ternyata punya sisi gelap. Buah ini bisa “membunuh” sebagian manfaat kesehatan dari minuman sehatmu. 


Pisang, si bintang smoothie yang paling sering diandalkan, ternyata punya sisi gelap. Buah ini bisa “membunuh” sebagian manfaat kesehatan dari minuman sehatmu.Foto Ilustrasi: Freepik


Ringkasan

  • Enzim alami dalam pisang (polyphenol oxidase/PPO) dapat menghancurkan flavanol dalam smoothie.
  • Flavanol penting untuk kesehatan jantung, otak, dan sirkulasi darah.
  • Kombinasi buah berflavanol tinggi seperti beri, apel, atau kakao sebaiknya dihindari dengan pisang agar manfaatnya tetap maksimal.


STUDI University of California, Davis, menemukan, mencampur pisang dengan buah-buahan kaya flavanol, senyawa yang baik untuk jantung dan otak, dapat menurunkan kadar zat bermanfaat itu hingga 84 persen dalam tubuh.


Smoothie sering dianggap sebagai jalan pintas menuju gaya hidup sehat, cepat, enak, dan penuh gizi. 


Tapi menurut riset baru yang diterbitkan di jurnal Food & Function (Royal Society of Chemistry, 2025), tidak semua kombinasi buah di blender adalah pasangan ideal. 


Tim ilmuwan dari UC Davis menemukan bahwa enzim polyphenol oxidase (PPO)—yang juga membuat pisang dan apel berubah coklat setelah dikupas—bisa menghambat penyerapan flavanol.


“Tujuan kami sederhana, memahami bagaimana smoothie berbasis pisang memengaruhi ketersediaan flavanol di tubuh,” jelas Javier Ottaviani, direktur di Mars Edge dan peneliti di UC Davis


Dalam eksperimen mereka, para peserta minum dua jenis smoothie, satu berbahan pisang (tinggi PPO), satu lagi berbahan campuran beri (rendah PPO). Setelah itu, kadar flavanol dalam darah dan urine mereka diukur.


Hasilnya mencengangkan—kadar flavanol pada peminum smoothie pisang 84% lebih rendah dibandingkan mereka yang minum smoothie beri atau kapsul flavanol


Dengan kata lain, pisang dalam smoothie bisa menonaktifkan sebagian besar manfaat dari buah lain yang lebih kaya flavanol. 


“Kami tidak menyangka efeknya sebesar itu,” kata Ottaviani. “Ini menunjukkan bahwa cara kita mempersiapkan makanan bisa menentukan seberapa banyak gizi yang benar-benar diserap tubuh.”


Lalu, apa sih flavanol itu? Flavanol termasuk dalam kelompok polifenol, zat alami yang terdapat dalam kakao, beri, apel, dan anggur


Sejumlah riset, termasuk dari Harvard Health (2021) dan American Journal of Clinical Nutrition (2023), menunjukkan flavanol membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mendukung fungsi kognitif. 


Karena itu, Akademi Gizi dan Dietetik AS pada 2022 menyarankan konsumsi 400–600 mg flavanol per hari untuk mendukung kesehatan jantung dan metabolisme.


Kalau begitu, apakah pisang harus dicoret dari blender? Tidak juga. Pisang tetap kaya kalium, serat, dan vitamin B6, tetapi sebaiknya jangan dicampur dengan buah tinggi flavanol. 


Ottaviani menyarankan, “Kalau ingin smoothie pisang, kombinasikan saja dengan mangga, jeruk, nanas, atau yogurt.” Semua bahan itu rendah PPO, jadi tidak mengganggu penyerapan flavanol.


Temuan ini juga membuka pintu bagi penelitian lanjutan soal cara pengolahan makanan memengaruhi ketersediaan nutrisi. 


Misalnya, teh—sumber flavanol utama di banyak budaya—juga bisa berbeda kandungan nutrisinya tergantung cara diseduh. 


Dalam konteks ini, sains kembali menegaskan bahwa “sehat” tidak hanya soal bahan, tapi juga cara kita mengolahnya.


Jadi, sebelum kamu mem-blender pisang dan beri bersama, ingat, tak semua buah bisa jadi sahabat dalam gelas. Kadang, mereka justru saling “menonaktifkan”. 


Disadur dari ScienceDaily.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama