Kemampuan Mencengangkan Ratu Semut Iberia: Kloning Spesies Lain

Semut ratu Iberia (Messor ibericus) mampu mengkloning pejantan dari spesies lain.


Semut ratu Iberia (Messor ibericus) mampu mengkloning pejantan dari spesies lain.Foto: Nature/Jonathan Romiguier/Yannick Juvé/Laurent Soldati


Ringkasan

  • Ratu semut Messor ibericus bisa menghasilkan jantan dari spesies lain, Messor structor.
  • Penemuan ini jadi kasus pertama "xenoparity" atau kelahiran lintas spesies di dunia hewan.
  • Fenomena ini membuka wacana baru soal batas genetik, kerja sama, dan konflik di alam.


SEBUAH fenomena aneh ditemukan pada semut pemanen Iberia (Messor ibericus). Biasanya, koloni mereka butuh kawin dengan pejantan dari spesies berbeda, Messor structor, agar bisa menghasilkan pekerja.


Masalahnya, beberapa koloni M. ibericus tetap bertahan hidup meski di sekitarnya tidak ada satupun M. structor. Misteri inilah yang mendorong peneliti mencari jawabannya.


Tim peneliti dari University of Montpellier, Prancis, menemukan bahwa ratu semut M. ibericus ternyata bisa menghasilkan telur yang menetas menjadi jantan M. structor.


Jadi, ratu ini bukan cuma melahirkan semut dari spesiesnya sendiri, tapi juga “memproduksi” jantan dari spesies lain. Lebih mengejutkan, DNA inti sang ratu sama sekali tidak diturunkan ke klon M. structor tersebut.


Penelitian ini dipublikasikan 3 September 2025 di jurnal Nature. Para peneliti menyebut fenomena ini sebagai xenoparity, yang berarti kelahiran lintas spesies.


Denis Fournier, ahli biologi evolusi dari Free University of Brussels yang tak terlibat penelitian, menyebut temuan ini “nyaris seperti fiksi ilmiah”.


Dalam eksperimen, tim menganalisis ratusan pejantan dari berbagai koloni semut. Hasilnya, pejantan yang berambut halus teridentifikasi sebagai M. ibericus, sementara yang botak adalah M. structor.


Tes DNA mitokondria memastikan bahwa pejantan M. structor dalam koloni ternyata berasal dari induk M. ibericus. Artinya, benar bahwa ratu M. ibericus mampu “mengkloning” spesies lain.


Lebih jauh, pemantauan terhadap 16 ratu semut di laboratorium menunjukkan sekitar 9% telur yang mereka hasilkan berkembang menjadi M. structor.


Bahkan, satu ratu yang diamati selama 18 bulan jelas-jelas melahirkan pejantan dari kedua spesies sekaligus.


Fenomena ini membuka pertanyaan besar soal batas spesies. Selama ini, kita menganggap batas genetik antarspesies itu tegas. Namun, temuan ini menunjukkan adanya celah yang memungkinkan kerja sama unik, bahkan ketergantungan, antara dua spesies berbeda.


Peneliti menduga sistem reproduksi lintas spesies ini muncul antara 5 juta tahun lalu (saat M. ibericus dan M. structor mulai terpisah jalur evolusinya) hingga beberapa ribu tahun lalu.


Selain memperkaya ilmu biologi evolusi, temuan ini juga bisa memberi inspirasi bagi bidang lain, seperti bioteknologi.


Jika semut bisa melahirkan klon lintas spesies, mungkin ada mekanisme molekuler tersembunyi yang suatu saat bisa dipelajari untuk aplikasi medis atau rekayasa genetika.


Seperti kata Fournier, “Temuan ini jadi pengingat bahwa sains selalu penuh kejutan. Data lama yang dulu membingungkan bisa jadi masuk akal setelah kita tahu sistem aneh seperti ini memang nyata.”


Disadur dari Live Science.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama