Studi terbaru mengubah pandangan para peneliti tentang ekonomi Viking yang ternyata jauh lebih rumit dari sekadar merampok.
Ringkasan
- Sebagian perak dalam Harta Karun Bedale berasal dari koin perak Islam (dirham) yang dibawa lewat jalur dagang ribuan kilometer.
- Ekonomi Viking memadukan penjarahan, perdagangan, dan peleburan koin impor menjadi perhiasan dan batangan.
- Analisis ilmiah terbaru mengungkap keterhubungan Viking Age Inggris dengan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
HARTA karun Viking yang ditemukan di Bedale, Yorkshire Utara, ternyata menyimpan rahasia yang menembus batas jarak dan waktu.
Sebagian peraknya bukan hasil jarahan lokal, melainkan berasal dari perdagangan jarak jauh yang mencapai wilayah Irak dan Iran modern,lebih dari 4.800 km jauhnya.
Pada Mei 2012, para pemburu logam di Yorkshire Utara menemukan sesuatu yang luar biasa, 29 batangan perak, kalung leher besar, pommel pedang Anglo-Saxon, dan perhiasan lainnya.
Perhiasan itu berasal dari akhir abad ke-9 hingga awal abad ke-10. Koleksi ini, yang kini dikenal sebagai Bedale Hoard, menjadi bukti nyata betapa kompleksnya sistem ekonomi Viking.
Meski terkenal sebagai penjarah ulung, Viking juga ahli dalam membangun jaringan perdagangan.
Mereka memanfaatkan koin hasil rampasan atau tebusan, melelehkannya, lalu mencetak ulang menjadi perhiasan dan batangan dengan standar berat tertentu.
Dalam ekonomi bullion Skandinavia, nilai diukur dari berat logam, bukan cap otoritas koin. Menyembunyikan perak seperti Bedale Hoard bisa dibilang adalah “rekening tabungan” versi abad pertengahan.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Archeometry mengungkap, sebagian besar perak Bedale berasal dari koin Anglo-Saxon dan Karolingia, tapi sekitar sepertiga berasal adalah koin perak dirham.
Koin ini menempuh perjalanan panjang melalui jalur dagang Austrvegr, rute timur laut yang menghubungkan Skandinavia dengan Kekhalifahan Islam, sebelum akhirnya sampai di Inggris.
Tak hanya soal asal-usulnya, analisis isotop timbal dan unsur jejak menunjukkan bahwa para pandai logam Viking mencampur perak impor ini dengan timbal lokal, kemungkinan dari Pegunungan North Pennines.
Salah satu kalung besar dalam harta ini bahkan dibuat dari campuran perak timur dan barat, kemungkinan diproduksi di Inggris utara.
Menurut Jane Kershaw, arkeolog Universitas Oxford yang terlibat dalam studi ini, temuan ini membuktikan bahwa Viking tidak hanya menguras kekayaan lokal, tetapi juga membawa kekayaan dari perdagangan internasional.
Bedale, yang kini hanyalah kota pasar kecil di Inggris, pernah menjadi simpul dalam ekonomi Viking yang menjangkau Eropa, Timur Tengah, hingga Asia Tengah.
Bagi para sejarawan, Bedale Hoard adalah bukti bahwa kekuatan Viking tidak hanya terletak pada pedang, tapi juga pada kemampuan mereka mengelola dan memperluas jaringan ekonomi lintas benua.
Disadur dari PopSci.

Posting Komentar