4 Raksasa Hutan Hujan Dunia, dari Amazon hingga Papua

Hutan hujan memang cuma menutupi sebagian kecil permukaan Bumi, tapi mereka adalah rumah bagi separuh spesies tumbuhan dan hewan di planet ini. 


Hutan hujan memang cuma menutupi sebagian kecil permukaan Bumi, tapi mereka adalah rumah bagi separuh spesies tumbuhan dan hewan di planet ini.Illustrasi dibuat oleh AI.


Ringkasan

  • Amazon: Terbesar di dunia, seluas lebih dari 2,3 juta mil², membentang di 9 negara.
  • Congo Basin: Pusat Afrika, rumah gorila dan bonobo, siklus tebang-tumbuh unik.
  • New Guinea & Sundaland: Surga biodiversitas Asia-Pasifik, tapi terancam sawit dan pembalakan.


BASAHNYA luar biasa, curah hujan rata-rata lebih dari 178 cm per tahun! Dari Amazon sampai Papua, inilah empat hutan hujan terbesar yang masih bertahan, plus satu kehormatan untuk yang berada di zona temperata.


Amazon Rainforest - Sang Raja Hutan


Amazon di Amerika Selatan adalah juaranya. Menutupi 80% cekungan Amazon (lebih dari 6 juta km²), hutan ini melintasi Brasil, Peru, Kolombia, dan enam negara lain. 


Menyimpan sekitar 10% keanekaragaman hayati dunia, Amazon adalah rumah bagi jaguar, elang harpy, dan pohon kenari Brasil.


Namun, sejak 2001, Brasil kehilangan lebih dari 260.000 km² hutan primer, kebanyakan karena ekspansi pertanian besar-besaran (sapi dan kedelai). 


Kebakaran yang disengaja untuk membuka lahan sering merembet ke hutan, memicu lingkaran setan: hutan makin kering, makin mudah terbakar, dan rusak makin cepat.


Congo Basin - Paru-paru Afrika


Membentang di enam negara Afrika Tengah seperti Kamerun, Gabon, dan Republik Demokratik Kongo (RDK), hutan hujan ini mencakup 2 juta km². 


Keistimewaannya? Banyak spesies endemik seperti bonobo dan okapi yang tak ditemukan di tempat lain.


Deforestasi di sini kebanyakan berskala kecil, untuk pertanian subsisten. Lahan ditanam beberapa tahun, lalu dibiarkan pulih, membentuk siklus tebang-tumbuh. 


Tapi ancaman datang dari penebangan industri, tambang, dan perluasan kota.


New Guinea Rainforest - Permata Pasifik


Pulau New Guinea, terbagi antara Papua Nugini dan Indonesia, punya hutan seluas 786.000 km². Sekitar 5% spesies dunia ada di sini, termasuk kanguru pohon dan merpati mahkota.


Sayangnya, pembalakan selektif dan kebun sawit merambah cepat. Dahulu pulau ini terhubung ke Australia hingga sekitar 11.700 tahun lalu.


Sundaland Rainforest - Jantung Tropis Asia Tenggara


Hutan hujan Sundaland adalah hutan hujan terbesar keempat di dunia, dengan luas sekitar 510.000 km persegi (197.000 mil persegi), menurut Mongabay. 


Hutan hujan ini meliputi Semenanjung Malaya di daratan Asia Tenggara dan pulau-pulau terdekat seperti Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Hutan hujan ini membentang di Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura.


Hutan hujan Sundaland adalah rumah bagi banyak spesies, termasuk orangutan, kodok pelangi Kalimantan (Ansonia latidisca), dan bunga bangkai (Rafflesia arnoldi), bunga terbesar di dunia. 


Hutan hujan primer Indonesia telah menurun lebih dari 97.000 km persegi (37.000 mil persegi) sejak tahun 2001, menurut data dari Global Forest Watch, sebuah lembaga nirlaba yang memantau hutan di seluruh dunia. 


Hutan hujan ini bukan hanya pusat keanekaragaman hayati, tapi juga benteng iklim dunia. Sayangnya, dari Amazon hingga Asia Tenggara, tekanan industri dan perubahan iklim membuat mereka semakin rapuh. 


Upaya perlindungan bukan cuma soal satwa eksotis, tapi soal masa depan manusia sendiri.


Disadur dari Live Science.


Post a Comment

أحدث أقدم