Mengunyah Makanan Keras Bisa Lindung Otak, lho

Peneliti percaya bahwa mengunyah makanan yang keras dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan produksi glutathione.


Peneliti percaya bahwa mengunyah makanan yang keras dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan produksi glutathione.    Foto Ilustrasi: pvproductions/FreepikFoto Ilustrasi: pvproductions/Freepik


Ringkasan: 

  • Mengunyah makanan yang keras dapat meningkatkan kadar glutathione di otak.
  • Glutathione merupakan antioksidan yang melindungi otak dari stres oksidatif dan dapat membantu mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
  • Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek mengunyah makanan yang keras pada kesehatan otak.


ngarahNyaho - Lupakan teka-teki silang dan aplikasi latihan otak. Ada cara baru untuk meningkatkan kemampuan otak: mengunyah. Namun, bukan sembarang mengunyah — mengunyah sesuatu yang keras.


Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa menggerogoti bahan keras, dapat meningkatkan kadar antioksidan otak yang terkait dengan memori dan fungsi kognitif yang lebih baik. 


Hasil penelitian tersebut mungkin mengejutkan banyak orang. Temuan  mengungkapkan bagaimana sesuatu yang biasa seperti mengunyah dapat berperan dalam melindungi otak kita dari kemunduran.


Penelitian melibatkan 52 mahasiswa sehat yang dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengunyah permen karet parafin, sementara kelompok lainnya mengunyah balok kayu. 


Sebelum dan sesudah sesi mengunyah, para peneliti menggunakan teknik MRI khusus untuk mengukur kadar glutathione di otak para peserta. 


Mereka berfokus secara khusus pada korteks cingulate anterior, wilayah yang terlibat dalam kontrol kognitif. Mereka juga menilai fungsi kognitif para peserta menggunakan tes neuropsikologis terstandarisasi.


Sementara kedua kelompok menunjukkan beberapa perubahan, kelompok pengunyah kayu mengalami peningkatan kadar glutathione otak yang signifikan. 


"Mengunyah bahan yang cukup keras menyebabkan peningkatan konsentrasi GSH di otak," tulis para peneliti seperti dikutip dari ZME Magazine.


Peningkatan glutathione ini juga berkorelasi dengan peningkatan fungsi memori, khususnya dalam tugas yang melibatkan memori kerja dan cerita (kemampuan untuk mengingat dan mengingat narasi atau rangkaian kejadian dalam jangka waktu yang lebih lama). 


Sebaliknya, kelompok yang mengunyah permen karet tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam kadar glutathione atau kinerja kognitif.


Jadi, mengapa mengunyah sesuatu yang keras dapat membuat perbedaan? 


Para peneliti percaya bahwa mengunyah bahan yang lebih keras meningkatkan aliran darah otak, yang menyalurkan lebih banyak oksigen dan nutrisi ke otak. 


Hal ini, pada gilirannya, dapat merangsang produksi glutathione, yang membantu menetralkan spesies oksigen reaktif berbahaya yang dapat merusak sel-sel otak.


"Otak sangat rentan terhadap stres oksidatif," catat penelitian tersebut.


Kadar glutathione secara alami menurun seiring bertambahnya usia, dan penurunan ini dianggap berkontribusi terhadap timbulnya penyakit neurodegeneratif. 


Meskipun saat ini belum ada cara efektif untuk meningkatkan kadar glutathione otak secara langsung, penelitian ini menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana seperti mengunyah makanan yang lebih keras dapat menawarkan solusi praktis.


Tentu saja, itu tidak berarti kita perlu mengunyah kayu. Sayuran mentah seperti wortel dan seledri, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond dan kenari, atau buah-buahan seperti apel dan pir juga bisa berfungsi dengan baik. 


Kebetulan, ini juga merupakan makanan sehat, jadi ini adalah alasan bagus lainnya untuk lebih banyak memasukkannya ke dalam makanan kita.


Sebagai peringatan, penelitian ini memiliki keterbatasan. Pesertanya adalah orang dewasa muda, dan efek mengunyah pada kesehatan otak mungkin berbeda pada populasi yang lebih tua. 


Penelitian ini juga berfokus pada satu wilayah otak, sehingga masih terbuka pertanyaan apakah area lain mungkin merespons secara berbeda.


Dan meskipun penelitian tersebut mengendalikan kekerasan bahan, penelitian tersebut tidak memperhitungkan faktor lain, seperti tekstur atau rasa, yang dapat memengaruhi hasilnya. 


Masih ada pertanyaan tentang jenis dan durasi mengunyah optimal yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan otak.


Tetap saja, temuan tersebut menambah bukti yang berkembang bahwa mengunyah lebih dari sekadar proses mekanis. 


Ini adalah aktivitas yang meningkatkan kemampuan otak yang dapat memiliki implikasi luas terhadap cara kita berpikir tentang kesehatan kognitif. |Sumber: ZME Magazine


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama