Kata Peneliti, Gempa Bumi Bisa Jadi Dipengaruhi Matahari

Penelitian terbaru di Jepang menunjukkan bahwa panas dari Matahari dapat mempengaruhi aktivitas seismik di Bumi.


Penelitian terbaru di Jepang menunjukkan bahwa panas dari Matahari dapat mempengaruhi aktivitas seismik di Bumi.    Foto Ilustrasi: Bruno Scramgnon/PexelsFoto Ilustrasi: Bruno Scramgnon/Pexels


Ringkasan: 

  • Panas Matahari dapat mempengaruhi suhu permukaan Bumi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi sifat batuan dan pergerakan air tanah.
  • Perubahan suhu dan kelembaban dapat membuat batuan lebih rapuh dan rentan terhadap patah, yang dapat memicu gempa bumi.
  • Penelitian menggunakan data gempa bumi, aktivitas Matahari, dan suhu permukaan Bumi untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut.


ngarahNyaho - Ahli seismologi pastinya tahu banyak tentang mekanisme gempa bumi dan mengapa gempa terjadi. Namun, mereka masih kesulitan  memprediksi gempa bumi.


Nah, meskipun mengaitkan gempa bumi dengan aktivitas matahari atau bulan mungkin terdengar seperti teori konspirasi, penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara panas Matahari dan aktivitas seismik.


Peneliti di Jepang menemukan bahwa model komputer yang menggabungkan suhu permukaan Bumi mensimulasikan gempa bumi masa lalu dengan lebih akurat. 


Studi mereka, yang diterbitkan Selasa pekan lalu di jurnal Chaos, mengungkapkan bahwa dampak Matahari pada permukaan Bumi dapat memengaruhi aktivitas seismik planet kita. 


Jika divalidasi, hasil ini dapat merevolusi prediksi gempa bumi dan, sebagai konsekuensinya, kemampuan kita untuk bersiap menghadapi bencana itu.


Sebuah studi tahun 2022 oleh beberapa penulis yang sama sebelumnya telah menetapkan bahwa aktivitas matahari, termasuk bintik matahari, memengaruhi kegempaan di planet kita.


 "Namun, mekanisme yang menyebabkan Matahari dapat memengaruhi aktivitas seismik di Bumi masih belum diketahui," tulis para peneliti dalam studi terbaru tersebut. 


"Di sini, kami menguji hipotesis bahwa salah satu pengaruh tersebut adalah melalui panas." 


Para peneliti menyimpulkan bahwa panas memengaruhi kegempaan Bumi dengan membandingkan data gempa bumi dengan aktivitas matahari dan suhu permukaan planet. 


Mereka menemukan bahwa memasukkan suhu permukaan ke dalam simulasi gempa bumi meningkatkan akurasinya, terutama untuk gempa bumi dangkal. 


Ini menyiratkan bahwa suhu kerak Bumi—yang dipengaruhi oleh panas Matahari—entah bagaimana terlibat dalam aktivitas seismik. Mereka juga mengutip variasi musiman dalam gempa bumi sebagai bukti lebih lanjut. 


"Panas matahari mendorong perubahan suhu atmosfer, yang pada gilirannya dapat memengaruhi hal-hal seperti sifat batuan dan pergerakan air bawah tanah," kata Matheus Henrique Junqueira Saldanha.


“Fluktuasi semacam itu dapat membuat batuan lebih rapuh dan rentan terhadap retakan, misalnya — dan perubahan curah hujan dan pencairan salju dapat mengubah tekanan pada batas lempeng tektonik. 


Meskipun faktor-faktor ini mungkin bukan pendorong utama gempa bumi, faktor-faktor tersebut tetap dapat berperan yang dapat membantu memprediksi aktivitas seismik,” lanjut Saldanha, salah satu penulis studi tersebut. 


Peneliti dari Institut Nasional Sains dan Teknologi Industri Lanjutan Jepang juga ikut serta dalam penelitian tersebut.


Selain itu, hubungan kuat antara suhu permukaan dan gempa bumi dangkal “masuk akal, karena panas dan air sebagian besar memengaruhi lapisan atas kerak Bumi,” jelas Saldanha.


Hubungan antara panas matahari, suhu permukaan, dan gempa bumi dapat memiliki implikasi penting untuk prediksi gempa bumi dan perlindungan masyarakat di wilayah yang aktif secara seismik. 


“Ini arah yang menarik,” simpul Junqueira Saldanha, “dan kami berharap penelitian kami dapat menjelaskan gambaran yang lebih besar tentang apa yang memicu gempa bumi.” |Sumber: AIP Publishing


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama