Penelitian mengungkapkan, otak semut yang sangat kecil pun dapat membentuk memori tentang pertemuan yang bermusuhan. Itu sebabnya menyimpan dendam terhadap koloni lawan.
Ringkasan:
- Semut hitam taman (Lasius niger) dapat mengingat musuh dari koloni lain.
- Mereka mempertahankan dendam dan meningkatkan agresi terhadap musuh yang sudah dikenal.
- Kemampuan ini didukung oleh proses pembelajaran yang kompleks.
- Tiga pertemuan singkat sudah cukup untuk memicu pengenalan musuh.
ngarahNyaho - Para ilmuwan di Universitas Freiburg menemukan, semut memiliki kemampuan belajar canggih untuk mengenali dan merespons semut dari koloni yang sebelumnya menyerang mereka dengan lebih agresif.
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam Current Biology, membuktikan bahwa perseteruan antar tetangga pun terjadi di koloni-koloni kecil di bawah tanah.
Penelitian ini difokuskan pada semut kebun hitam (Lasius niger), spesies umum yang ditemukan di seluruh Eropa.
Semut-semut ini hidup dalam koloni yang sering berinteraksi dengan kelompok tetangga saat mereka mencari makanan dan mempertahankan wilayah mereka.
Setiap sarang memiliki ciri khas atau aroma kimianya sendiri yang unik, yang digunakan semut untuk membedakan kawan dari lawan.
Ketika berhadapan dengan musuh, mereka mungkin membuka rahang mereka dengan mengancam, menggigit dengan agresif, atau bahkan menyemprotkan asam untuk membunuh musuh mereka.
Dalam serangkaian percobaan yang elegan, tim peneliti mengekspos semut-semut secara individu pada pertemuan singkat dengan semut-semut dari koloni lain.
Pertemuan-pertemuan ini hanya berlangsung satu menit setiap hari selama lima hari.
Para ilmuwan dengan hati-hati melacak perilaku agresif semut-semut, seperti membuka rahang mereka dengan mengancam atau mencoba menggigit lawan mereka.
Ternyata, semut menjadi semakin agresif terhadap individu-individu dari koloni yang sebelumnya mereka lawan dan menunjukkan lebih sedikit permusuhan terhadap semut yang tidak dikenal dari koloni-koloni yang belum pernah mereka temui.
Pola ini menunjukkan bahwa semut dapat membentuk ingatan khusus tentang musuh mereka dan menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan itu.
Bahkan tiga pertemuan singkat dalam periode 45 menit sudah cukup bagi semut untuk mengembangkan pengenalan yang lebih baik terhadap lawan mereka, meskipun efeknya lebih kuat ketika pembelajaran terjadi selama beberapa hari.
Bahkan tiga pertemuan singkat dalam periode 45 menit sudah cukup bagi semut untuk mengembangkan pengenalan yang lebih baik terhadap lawan mereka, meskipun efeknya lebih kuat ketika pembelajaran terjadi selama beberapa hari.
"Kita sering kali memiliki gagasan bahwa serangga berfungsi seperti robot yang telah diprogram sebelumnya," kata Dr. Volker Nehring, rekan peneliti di kelompok Biologi Evolusioner dan Ekologi Hewan di Universitas Freiburg.
"Studi kami memberikan bukti baru bahwa, sebaliknya, semut juga belajar dari pengalaman mereka dan dapat menyimpan dendam," lanjut dia seperti dikutip dari StudyFinds.
Selanjutnya, tim peneliti berencana untuk menyelidiki apakah dan sejauh mana semut mengadaptasi reseptor penciuman mereka berdasarkan pengalaman ini. Itu berpotensi mengungkap dasar fisiologis untuk kemampuan belajar yang luar biasa ini.
Pada akhirnya, tampaknya serangga kecil ini memiliki lebih banyak kesamaan dengan gajah daripada yang kita sadari – mereka juga tidak pernah lupa, terutama jika menyangkut musuh mereka. |Sumber: StudyFinds
Posting Komentar