Pria yang Menikah Menua Lebih 'Sukses', Hasil Penelitian pada Perempuan Rumit

Peneliti di Kanada meneliti bagaimana dampak pernikahan pada penuaan, baik pria maupun wanita.


Peneliti di Kanada meneliti bagaimana dampak pernikahan pada penuaan, baik pria maupun wanita.(Foto Ilustrasi: Freepik) 


ngarahNyaho - Penelitian terhadap warga Kanada menemukan, pria yang menikah menua dengan lebih sukses daripada mereka yang belum pernah menikah, tetapi bagi perempuan, ceritanya lebih rumit. 


Sebagian besar penelitian sebelumnya menggunakan definisi sempit tentang "penuaan yang sukses" yang menekankan kesehatan fisik dan sering kali mengecualikan mereka yang memiliki penyakit kronis atau disabilitas. 


Pada penelitian terbaru, para peneliti berusaha untuk mengadopsi definisi yang lebih komprehensif dan inklusif. Itu menggabungkan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan emosional, untuk lebih menangkap pengalaman hidup. 


"Penelitian kami mengikuti lebih dari 7.000 orang Kanada setengah baya dan lebih tua, dan kami memperhatikan bahwa beberapa orang menua dengan baik sementara yang lain tidak." 


Demikian kata penulis pertama Mabel Ho, afiliasi penelitian dari Institute of Life Course and Aging di University of Toronto, seperti dikutip dari PsyPost.


"Dengan memahami faktor-faktor yang terkait dengan penuaan yang sukses, kita dapat lebih mendukung orang dewasa yang lebih tua untuk berkembang di kemudian hari,” tambah Ho.


Penelitian ini menggunakan data dari Studi Longitudinal Kanada tentang Penuaan, yang melacak kesehatan dan kesejahteraan orang dewasa berusia 45 hingga 85 tahun selama 20 tahun. 


Para peneliti menganalisis subkelompok yang terdiri dari 7.641 peserta yang berusia minimal 60 tahun selama gelombang kedua pengumpulan data (2015–2018). 


Peserta dikategorikan berdasarkan status perkawinan mereka di awal penelitian dan perubahan apa pun yang dialami selama periode tiga tahun. Kategori tersebut meliputi:


  • tidak pernah menikah, 
  • menikah, 
  • bercerai atau berpisah, 
  • janda, 
  • baru menikah, 
  • dan baru saja tidak menikah.


Penuaan yang sukses dinilai menggunakan kerangka holistik yang mencakup:


  • kesehatan fisik (misalnya, tidak adanya nyeri kronis atau disabilitas), 
  • kesehatan mental (misalnya, tidak adanya depresi atau kecemasan),
  • kesejahteraan sosial (misalnya, jaringan dukungan sosial yang kuat), 
  • dan persepsi diri tentang penuaan (misalnya, merasa puas dengan hidup). 


Peserta yang memenuhi semua kriteria diklasifikasikan sebagai menua dengan sukses.


Para peneliti menemukan, pria yang sudah menikah atau mereka yang menikah selama penelitian berlangsung memiliki kemungkinan yang jauh lebih besar untuk menua dengan sukses dibandingkan dengan pria yang belum pernah menikah. 


Keunggulan ini tetap ada bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor lain, yang menunjukkan hubungan yang kuat antara pernikahan dan keberhasilan menua bagi pria. 


Sebaliknya, pria yang keluar dari pernikahan—melalui perceraian, perpisahan, atau janda—cenderung tidak berhasil menua, meskipun hasilnya tidak jauh lebih buruk daripada pria yang belum pernah menikah.


Bagi wanita, pernikahan kurang dapat memprediksi keberhasilan menua. 


Mereka yang tetap menikah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dari wanita yang belum pernah menikah dalam kemungkinan mereka untuk menua dengan sukses. 


Namun, wanita yang menjanda atau perceraian selama periode penelitian cenderung tidak memenuhi kriteria keberhasilan menua dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang belum pernah menikah. 


Temuan ini menunjukkan bahwa stabilitas pernikahan mungkin lebih berpengaruh terhadap hasil penuaan wanita daripada keberadaan pernikahan itu sendiri.


Secara keseluruhan, 70,5 persen peserta tergolong berhasil dalam proses penuaan pada akhir penelitian. 


Faktor-faktor seperti menjaga hubungan sosial, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan menghindari merokok sangat terkait dengan keberhasilan proses penuaan untuk kedua jenis kelamin.


Namun, perbedaan khusus jenis kelamin dalam bagaimana lintasan perkawinan memengaruhi hasil menyoroti pentingnya mempertimbangkan pengalaman gender saat menangani tantangan terkait penuaan.


Penulis senior pada penelitian ini, Esme Fuller-Thomson, menekankan juga pengaruh gaya hidup. “Sangat penting untuk terlibat dalam gaya hidup yang aktif dan sehat di segala usia,” kata dia.


Peneliti menemukan, orang yang menjaga berat badan yang sehat, aktif secara fisik, tidur nyenyak, dan tidak merokok cenderung tetap dalam kesehatan yang optimal dalam berjalannya penelitian.


Hasil temuan Ho dan rekan-rekannya tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal International Social Work. |


Sumber: PsyPost


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama